Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Buaya Muara Kembali ke Jawa-Bali, Bisakah Kita Belajar Hidup Bersama Mereka?

Foto : The Conversation/EPA/Opan Bustan

Buaya terjerat ban mobil di lehernya di Palu, Sulawesi Tengah. Buaya muara telah lama punah di banyak wilayah di Indonesia–tapi di wilayah lain, seperti Sulawesi, mereka tidak pernah berpindah.

A   A   A   Pengaturan Font

Apakah ini berarti penduduk dan wisatawan harus khawatir? Sepertinya tidak. Kecil kemungkinan pulau Bali dan Jawa bisa menjadi seperti layaknya habitat buaya muara di sungai besar banyak ikan di kawasan tropis Australia utara. Di Bali, kita juga akan sulit menemukan populasi buaya tumbuh kembali karena pantainya yang sangat penting bagi pariwisata dan penduduk yang padat.

Apa yang terjadi dengan buaya Indonesia?

Buaya muara (Crocodylus porosus) yang senang menghuni sungai berhutan mangrove, juga dikenal dengan buaya air asin. Mereka adalah reptil terbesar yang hidup saat ini. Panjangnya bisa mencapai tujuh meter, jauh lebih besar dari komodo Indonesia yang terkenal, dengan panjang maksimal tiga meter.

Dulu, buaya dapat ditemukan di sepanjang kepulauan Indonesia. Kami memiliki catatan buaya menyerang manusia di Bali sejak awal abad ke-20. Kasus serupa juga ditemukan di banyak wilayah di pulau Jawa hingga dekade 1950-an. Bahkan di Ibu Kota Indonesia, Jakarta, buaya-buaya menghuni banyak sungai yang melintasi kota.

Buaya di Bali dan Lombok banyak dibunuhi pada pertengahan abad ke-20, dan setelahnya di sepanjang Jawa. Namun, mereka bertahan hidup di daerah-daerah terluar Indonesia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top