BRIN Jajaki Kerja Sama Antariksa dengan Uni Emirat Arab
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Laksana Tri Handoko (kanan) mengadakan pertemuan dengan Wakil Direktur Jenderal Badan Antariksa Uni Emirat Arab Ibrahim Al Qasem (kiri) membahas kerja sama antariksa di Gedung B.J. Habibie, Jakarta, Senin (3/6).
Foto: ANTARA/BRINJAKARTA - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, pada Senin (3/6) melakukan pertemuan dengan delegasi Badan Antariksa Uni Emirat Arab (UAESA) di Gedung B.J. Habibie, Jakarta.
"Pertemuan ini untuk menggali potensi kerja sama keantariksaan kedua pihak," ujar dia dalam keterangan di Jakarta.
Handoko mengatakan BRIN saat ini sedang fokus dalam membangun bandar antariksa di Biak, Papua. Fasilitas itu terbuka untuk pengguna global terutama Asia Pasifik.
Menurut dia, bandar antariksa di wilayah ekuator sangat bermanfaat karena lebih sedikit energi yang dibutuhkan untuk satelit di lintasan ekuator.
Strategi pengembang bandar antariksa tersebut menggunakan pendekatan bisnis ke bisnis atau B2B.
"Saat ini kami sedang berdiskusi dengan beberapa investor potensial, termasuk jika Uni Emirat Arab tertarik dalam joint initiative tersebut," kata Handoko.
Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa BRIN juga terbuka melibatkan sektor swasta dalam pengoperasian stasiun bumi dan bandar antariksa.
BRIN memiliki lima stasiun bumi dan sedang dalam tahap pengalihan ke sektor swasta dalam pengoperasian dan pemeliharaan.
"Kami juga mengizinkan sektor swasta untuk menyediakan layanan berbasis stasiun bumi," papar dia.
Wakil Direktur Jenderal UAESA, Ibrahim Al Qasem, menjelaskan berbagai program keantariksaan di negaranya mulai dari peningkatan kapasitas institusi, pembentukan pusat keantariksaan, dan penguatan kapasitas penelitian serta sumber daya manusia di universitas.
Uni Emirat Arab melibatkan sektor swasta dalam menguatkan program keantariksaan, antara lain pengembangan satelit dan pusat data keantariksaan. Negara ini fokus dalam misi eksplorasi Mars dan sabuk asteroid.
- Baca Juga: Bappenas Perkuat Pembangunan Desa untuk Hadapi Krisis Iklim
- Baca Juga: Akses desa terisolir
"Ilmu keantariksaan dan eksplorasi antariksa sangat penting bagi kami untuk melibatkan generasi muda. Kami juga menawarkan keterlibatan ini untuk peneliti dan generasi muda di universitas Indonesia," kata Ibrahim. Ant/I-1
Redaktur: Ilham Sudrajat
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Electricity Connect 2024, Momentum Kemandirian dan Ketahanan Energi Nasional
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Tim Putra LavAni Kembali Tembus Grand Final Usai Bungkam Indomaret
Berita Terkini
- Bawaslu DKI: RT/RW Jangan Terlibat Politik Praktis di Pilkada Jakarta
- MUF GJAW 2024 Diharapkan Jadi Katalisator Pertumbuhan Industri Otomotif Nasional
- Ini Peyebabnya Kenapa Warga Diminta untuk Mewaspadai Penyakit Kulit dan Demam Berdarah
- Indonesia dan AS Sinergis untuk Membangun Pusat Komando di IKN
- Deteksi Dini Tawuran, Satpol PP DKI Gandeng Warga