![BRIN: Fenomena La Nina Picu Musim Kemarau Kini Jadi Lebih Pendek](https://koran-jakarta.com/images/article/brin-fenomena-la-nina-picu-musim-kemarau-kini-jadi-lebih-pendek-240709171017.png)
BRIN: Fenomena "La Nina" Picu Musim Kemarau Kini Jadi Lebih Pendek
![BRIN: Fenomena La Nina Picu Musim Kemarau Kini Jadi Lebih Pendek](https://koran-jakarta.com/images/article/brin-fenomena-la-nina-picu-musim-kemarau-kini-jadi-lebih-pendek-240709171017.png)
MATARAM - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dampak fenomena La Nina kini sudah terasa dan mencapai puncak pada Oktober atau November 2024 mendatang.
Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Eddy Hermawan, mengatakan bulan ini La Nina belum menunjukkan eksistensinya, tetapi dampaknya sudah kemana-mana dan menyebabkan musim kemarau menjadi lebih pendek.
"Kita sekarang merasakan langit sering mendung dan turun hujan gerimis," ujarnya saat dihubungi di Mataram, Selasa (9/7).
Fenomena La Nina adalah pola iklim berulang yang melibatkan perubahan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik. Selama La Nina berlangsung, lanjut dia, suhu permukaan laut di sepanjang timur dan tengah Samudra Pasifik mengalami penurunan sebanyak 3 sampai 5 derajat Celsius dari suhu normal.
Suhu permukaan laut yang mendingin mengurangi pertumbuhan awan hujan di bagian timur dan tengah Samudra Pasifik, lalu meningkatkan curah hujan di wilayah khatulistiwa, terkhusus Indonesia.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya