Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

BRIN Gandeng Universitas Swasta Kembangkan Riset Monitoring Stunting

Foto : ANTARA/HO-BRIN

Penandatanganan nota kesepahaman dalam riset monitoring stunting berbasis aplikasi yang dilakukan antara BRIN, Untidar Magelang, dan Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pusat Riset Kebijakan Publik (PRKP) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng dua universitas swasta dalam pengembangan riset monitoring stunting berbasis aplikasi bernama Simonting.

"Riset stunting sangat strategis bagi BRIN karena isu tersebut menjadi prioritas nasional. Karenanya, diperlukan riset dan inovasi yang dapat meningkatkan program-program penurunan stunting," kata Kepala PRKP BRIN Yanuar Farida Wismayanti melalui keterangan di Jakarta, Sabtu (20/7).

Ia menyebutkan kerja sama riset di bidang monitoring stunting ini kelanjutan dari proses riset yang dikerjakan pada tahun sebelumnya.

"Tahun 2022-2023 kami sudah melihat data time series, bahwa anak stunting sangat berpengaruh terhadap masa depannya," ujarnya.

Melalui riset tersebut, kataFarida, ditemukan celah antara pola pengasuhan anak dan pola layanan kesehatan, yang salah satu masalah bersumber dari kader kesehatan yang belum memiliki perangkat secarakomprehensif.

Oleh karena itu, katanya, riset ini berfokus memastikan dan memonitorpenggunaan aplikasi Simonting guna kepentingan penurunan stunting, melalui program-program yang dilakukan pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan.

"Pencatatan kelahiran anak dilakukan oleh kader kesehatan dan posyandu. Kita sudah melakukan evaluasi monitoringnya menggunakan aplikasi Simonting yang sudah dikembangkan oleh Universitas Muhammadiyah Jember," ujarnya.

Tahun ini, ujarnya, BRIN memperluas studidengan melakukan riset di Jember, Ponorogo (Jawa Timur) dan Magelang (Jawa Tengah). Oleh sebab itu, BRIN menggandeng Universitas Tidar (Untidar) Magelang dan Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) dalam studi tersebut.

"Riset ini mempunyai dampak pada masyarakat dan kebijakan pemerintah. Oleh karenanya kami selalu melibatkan mitra di daerah yaitu pemerintah daerah, universitas, Bappeda/Bapperida, dan Dinas Kesehatan yang menangani penurunan stunting. Ini menjadi kebutuhan bersama," ujarnya.

Farida berharap, hasil kerja sama riset ini bisa dimanfaatkan dan diaplikasikan menjadi perangkat yang berguna di tingkat nasional.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top