
“Bot" Telah Banyak Membantu Proses Hukum di Luar Persidangan

Contoh lain dari fitur bertenaga AI dari Westlaw Edge adalah Quick Check, yang menggunakan AI untuk menganalisis draf argumen untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut atau mengidentifikasi otoritas relevan yang mungkin terlewatkan. Quick Check bahkan dapat mendeteksi ketika sebuah kasus yang dikutip telah dibatalkan secara tidak langsung.
Penggunaan baru AI lainnya adalah memprediksi hasil hukum. Menilai secara akurat kemungkinan hasil yang sukses untuk gugatan bisa sangat berharga. Hal ini memungkinkan seorang pengacara untuk memutuskan apakah mereka harus mengambil kasus kontingensi, atau berapa banyak untuk berinvestasi pada ahli, atau apakah akan menyarankan klien mereka untuk menyelesaikannya.
"Perusahaan seperti lex machina menggunakan pembelajaran mesin dan analitik prediktif untuk mendapatkan wawasan tentang hakim dan pengacara individu, serta kasus hukum itu sendiri, untuk memprediksi perilaku dan hasil," kata dia.
Penggunaan AI yang lebih memprihatinkan adalah dalam menasihati hakim tentang keputusan jaminan dan hukuman. Salah satu aplikasi tersebut adalah Correctional Offender Management Profiling for Alternative Sanctions (COMPAS).
"COMPAS dan alat AI serupa digunakan oleh hakim pidana di banyak negara bagian untuk menilai risiko residivisme terdakwa atau terpidana dalam keputusan penahanan pra-sidang, hukuman atau pembebasan dini. Ada banyak perdebatan tentang keadilan atau keakuratan sistem ini," tulis Stepka.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya