
Bos F1 Bahas Potensi Balapan Grand Prix di Thailand
Bos Formula 1, Stefano Domenicali, bertemu dengan Perdana Menteri Thailand pada hari Selasa (18/3) untuk membahas kemungkinan menggelar balapan Grand Prix di negara tersebut
Foto: AFPBANGKOK - Bos Formula 1, Stefano Domenicali, bertemu dengan Perdana Menteri Thailand pada hari Selasa (18/3) untuk membahas kemungkinan menggelar balapan Grand Prix di negara tersebut.
Mantan kepala tim Ferrari asal Italia, yang baru saja memperpanjang kontraknya hingga 2029, ingin mengeksplorasi pasar baru seiring meningkatnya popularitas F1. Thailand pun menunjukkan minatnya untuk menjadi tuan rumah.
Sebagian besar dari 24 balapan dalam kalender F1 telah dipastikan untuk beberapa tahun ke depan, tetapi ada peluang bagi negara baru untuk masuk. Akhir pekan lalu, Domenicali menyebut Thailand sebagai kandidat potensial untuk bergabung dalam sirkuit balapan.
- Baca Juga: Dominasi Kakak, Ungguli Sang Adik
- Baca Juga: Huijsen dan Garcia Dipanggil ke Skuad Spanyol untuk UNL
Setelah pertemuan tersebut, Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra mengumumkan bahwa Thailand akan melakukan studi kelayakan untuk menganalisis keuntungan dan tantangan dalam menjadi tuan rumah F1, termasuk biaya dan lokasi penyelenggaraan.
“Menjadi tuan rumah balapan bukan hanya soal prestise, tetapi juga peluang besar untuk mengembangkan infrastruktur perkotaan, menarik wisatawan dari seluruh dunia, serta mendorong pertumbuhan sektor industri dan jasa,” tulisnya di platform media sosial X.
Sirkuit Buriram di timur laut Thailand telah menjadi bagian tetap dalam kalender MotoGP dan bahkan menjadi tuan rumah balapan pembuka musim ini. Namun, hingga saat ini, Thailand belum pernah menyelenggarakan Grand Prix Formula 1.
Juru bicara pemerintah, Jirayu Houngsub, menyatakan bahwa Perdana Menteri telah menyampaikan kepada Domenicali bahwa Thailand akan bekerja sama dengan pihak F1 untuk mengeksplorasi kemungkinan penyelenggaraan balapan di negara tersebut.
Domenicali sebelumnya mengunjungi Bangkok pada bulan April tahun lalu untuk bertemu dengan Perdana Menteri saat itu, Srettha Thavisin, yang mengungkapkan visinya untuk membawa balapan ke ibu kota Thailand yang padat dan macet.
Pada saat itu, pejabat Thailand mempertimbangkan konsep sirkuit jalan raya di sekitar kawasan bersejarah Bangkok sebagai bagian dari inisiatif “soft power” untuk meningkatkan citra negara di kancah internasional.
Namun, Thailand bukan satu-satunya negara yang tertarik untuk masuk dalam kalender F1. Prancis dan Jerman, yang memiliki sejarah panjang dalam ajang ini, berupaya kembali menjadi tuan rumah, sementara Grand Prix Turki, yang terakhir kali digelar pada tahun 2021, juga dianggap sebagai kandidat kuat.
Saat ini, kawasan Asia-Pasifik menjadi tuan rumah bagi empat balapan F1—di Australia, Tiongkok, Jepang, dan Singapura. Sementara itu, Thailand sudah memiliki satu wakil di grid F1, yakni Alex Albon dari tim Williams, yang baru saja finis di posisi kelima di Melbourne.
Berita Trending
- 1 Polresta Pontianak siapkan 7 posko pengamanan Idul Fitri
- 2 Pemko Pekanbaru Tetap Pantau Kebutuhan Warga Terdampak Banjir
- 3 Produktivitas RI 10 Persen di Bawah Rata-Rata Negara ASEAN
- 4 RPP Keamanan Pangan Digodok, Bapanas Siap Dukung Prosesnya
- 5 BEI Catat Ada 25 Perusahaan Beraset Besar Antre IPO di Pasar Modal, Apa Saja?
Berita Terkini
-
Akhirnya, 106 Oknum Jadi Biang Kerok Minyakita Mahal dan Langka
-
ASUS Rilis Ponsel Gaming ROG Phone 9 Series
-
Koperasi Desa Merah Putih Siap Meluncur, Ini Panduan Lengkap Pembentukannya
-
Efisiensi Anggaran, Wali Kota Agustina Tetap Prioritaskan Pendidikan dan Pemerataan Infrastruktur di Kota Semarang
-
Jakarta Utara Gelar Pasar Pangan Murah