'Bogor Street Festival Cap Go Meh' 2025 Gelar Lomba Foto
Sejumlah panitia pelaksana BSF CGM 2025 usai diskusi tentang bakal digelarnya lomba foto pertama kali dalam ajang tahunan yang sudah masuk ke-21 penyelenggaraan itu di Kota Bogor, Jabar, Kamis (9/1).
Foto: ANTARA/HO-Panpel BSF CGM 2025BOGOR - "Bogor Street Festival Cap Go Meh" (BSF CGM), ajang pergelaran pariwisata tahunan, pada penyelenggaraan tahun 2025, untuk pertama kalinya mengadakan lomba foto terbuka untuk umum.
Dalam taklimat media yang diterima di Kota Bogor, Jumat, disebutkan bahwa penyelenggaraan lomba foto itu diputuskan dalam diskusi yang dihadiri penggagas pawai budaya Cap Go Meh, yakni budayawan sekaligus tokoh masyarakat Tionghoa Bogor, Guntur Santoso dan jurnalis foto senior Hermanus Prihatna, yang pernah menjabat Kepala Divisi Pemberitaan Foto Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA di Kota Bogor, Jawa Barat.
Hadir juga dalam kesempatan itu Komandan Kodim (Dandim) 0606/Kota Bogor, Letkol (Inf) Dwi Agung Prihanto, S.Sos, M.Tr (Han) dan sejumlah panitia pelaksana BSF CGM 2025.
Guntur Santoso dalam diskusi itu memberikan arahan bahwa lomba foto, yang merupakan rangkaian dari puluhan kegiatan dalam BSF CGM 2025, menghadirkan dua kegiatan, yakni pra-puncak CGM sebelum tanggal 12 Februari 2025 dan sesudahnya.
Khusus untuk objek foto dalam lomba dimaksud, kata dia, intinya adalah mengeksplorasi yang disebutnya "Ekosistem Surya Kencana", yakni objek-objek apapun yang berada di sepanjang Jalan Surya Kencana hingga Jalan Siliwangi di Kota Bogor.
"Bisa objek seni-budaya, UMKM, bangunan-bangunan bernilai budaya dan apapun yang menarik bagi peserta yang bisa hunting objek foto," kata Guntur Santoso.
Sementara itu, Hermanus Prihatna, yang juga Dewan Penasihat Pewarta Foto Indonesia (PFI) menjelaskan bahwa agenda perdana dalam bentuk lomba foto pada BSF CGM diputuskan berlaku umum dan tidak dibatasi dengan kriteria "foto jurnalistik" saja.
"Sehingga, pesertanya bisa pewarta foto maupun publik luas, khususnya generasi muda untuk dapat berpartisipasi," katanya.
Ke depan, kata dia, pada penyelenggaraan tahun mendatang akan dipertimbangkan kepesertaannya dengan kategorisasi, seperti umum, pelajar/mahasiswa dan khusus pewarta foto jurnalistik.
"Dengan adanya lomba foto di BSF CGM 2025, akan ada evaluasi-evaluasi untuk menentukan kegiatan sejenis di tahun mendatang," kata Hermanus Prihatna.
BSF CGM yang digagas oleh Guntur Santoso adalah ajang yang masuk dalam "100 Calendar of Event" (CoE) Wonderful Indonesia Kementerian Pariwisata.
Acara ini akan menampilkan berbagai pertunjukan, seperti parade seni budaya Nusantara, Liong-Barongsai, marching band, Ba Jia-Jiang, Ogoh-ogoh dan Marawis.
Selain pertunjukan, pengunjung juga dapat menikmati kuliner khas Bogor yang tersedia sepanjang rute parade.
Cap Go Meh merupakan perayaan tahunan yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan dan memohon kebahagiaan untuk semua makhluk hidup.
Sebagai penggagas pawai budaya Cap Go Meh, Guntur Santoso mengaku awalnya acara tersebut digelar tahun 2000 pascareformasi 1998 dengan semangat mengukuhkan hubungan antarkelompok di masyarakat.
Dalam CGM BSF, beragam jenis seni budaya ditampilkan di sepanjang Jalan Surya Kencana hingga Jalan Siliwangi, sepanjang 2,1 kilometer pergi-pulang (PP).
Total jarak yang ditempuh sejauh 4,2 kilometer, dimana pada 2023, puluhan ribu warga memadati tepian jalan dari Pasar Bogor, Gang Aut, hingga pertigaan Jalan Batutulis.
Kala itu, sejak pukul 17.00 WIB massa sudah memadati jalur pawai budaya. Selepas ibadah shalat Maghrib hingga pukul 24.00 WIB tengah malam. Ant
Berita Trending
Berita Terkini
- Penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat Dapat Antisipasi HMPV
- Amankan Kebutuhan Domestik, PGN Dapat Pasokan Gas 4.651 BBTU dari Blok Jabung
- Penerima Beasiswa LPDP Boleh Tidak Langsung Pulang ke Indonesia, Berikut Saratnya
- Kecelakaan Beruntun Libatkan Truk Bermuatan Sapi di Pelabuhan Bakauheni
- Mendikdasmen Sebut Lulusan SMK Jangan Hanya Siap Kerja