Bogor Hitung Tambahan Koridor Biskita
Biskita Transpakuan Kota Bogor, Jawa Barat.
Sepanjang Maret, penumpang Commuter tercatat hampir 21 juta. Namun untuk Ramadan, 11 juta lebih.
BOGOR - Guna mengejar subsidi dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) yang akan habis pada akhir 2025, Dishub Kota Bogor mulai menghitung ulang penambahan koridor transportasi massal Biskita Transpakuan.
Kepala Dishub Kota Bogor, Marse Hendra Saputra, Selasa (26/3), mengatakan, subsidi tersebut tertuang dalam perjanjian kerja sama antara Pemkot Bogor dan BPTJ. Dalam rencana awal, Biskita Transpakuan akan memiliki enam koridor.
Namun, saat ini baru terealisasi empat. Keempatnya adalah koridor 1, 2, 5, dan 6. Pengelolaannya akan diserahkan ke Pemkot Bogor. "Kami harus hitung ulang perlunya koridor tambahan," kata Marse.
Maka, Pemkot mengandalkan angkutan kota (angkot) listrik yang akan mengaspal di kawasan Suryakencana. Angkutan ini untuk menggantikan Biskita Transpakuan koridor 3 yang belum terealisasi. Sebab, ruas Jalan Suryakencana cukup sempit, sehingga tidak memungkinkan dilewati bus berukuran besar.
"Perlu tidaknya tambahan koridor akan diputuskan Pemkot," ujar Marse. Selain menghitung ulang penambahan koridor, juga harus menghitung ulang tarif Biskita Transpakuan. Sejak Mei 2023, Biskita Transpakuan resmi berbayar dengan tarif 4.000 untuk sekali perjalanan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya