BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah pada 11-13 November
Ilustrasi: Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Lumajang melakukan penanganan terhadap pohon tumbang akibat cuaca ekstrem di kabupaten setempat.
Foto: ANTARA/HO-BPBD LumajangCILACAP - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofiska (BMKG) mengimbau masyarakat di sejumlah wilayah Jawa Tengah (Jateng) untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi pada 11-13 November 2024, yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.
"Berdasarkan informasi dinamika atmosfer yang dirilis BMKG Stasiun Meteorologi (Stamet) Ahmad Yani Semarang pagi ini, potensi terjadinya cuaca ekstrem itu disebabkan oleh beberapa faktor," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stamet Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Senin.
Dalam hal ini, kata dia, aktifnya gelombang ekuatorial Rossby mendukung aktivitas konvektif di wilayah Jateng serta adanya wilayah pertemuan massa udara atau konvergen di tengah dan selatan Jateng.
Selain itu, lanjut dia, kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah, berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan atau awan konvektif (cumulonimbus) yang menjulang hingga ke lapisan atas.
Menurut dia, kondisi labilitas udara yang kuat di wilayah Jateng dan hangatnya suhu permukaan air laut di Laut Jawa bagian utara dan selatan menunjukkan adanya potensi penambahan massa uap air yang dapat meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan hujan.
"Kondisi tersebut dapat menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang bisa disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah Jateng pada 11-13 November," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan sejumlah wilayah Jateng yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada hari Senin (11/11) meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Temanggung, Magelang, Semarang, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Pati, Kudus, Pati, Jepara, Demak, Kendal bagian selatan, Batang bagian selatan, Pekalongan bagian selatan, Tegal, Brebes, Kota Magelang, Salatiga, Surakarta, dan sekitarnya.
Selanjutnya wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada hari Selasa (12/11) meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Batang bagian selatan, Pekalongan bagian selatan, Pemalang bagian selatan, Tegal bagian selatan, Brebes bagian selatan, dan sekitarnya.
Sementara wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada hari Rabu (13/11) meliputi Kabupaten Cilacap bagian utara, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Batang bagian selatan, Pekalongan bagian selatan, Pemalang bagian selatan, Tegal bagian selatan, Brebes bagian selatan, dan sekitarnya.
"Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tiga hari ke depan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang, dan sambaran petir, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," kata Teguh. Ant
Berita Trending
- 1 Stok BBM Nataru Aman, Pertamina Siapkan Layanan 24 Jam di 242 SPBU Jalur Tol dan Wisata
- 2 Apakah Ini Tanda Pilkada DKI Satu Putaran Saja, Pramono-Rano Menang Dalam Rekapitulasi Suara Tingkat Kota/Kabupaten
- 3 Wamenag: Presiden Prabowo Minta Biaya Haji 2025 Tetap Rasional dan Efisien
- 4 Ini Daftar Pemenang AMI Awards 2024, Salma Salsabil dan Sal Priadi Jadi Artis Solo Terbaik
- 5 Tersajinya "Derby" Jatim Persebaya vs Arema di Liga 1 Indonesia
Berita Terkini
- Celios: 19 PLTU Batubara Berpotensi jadi Objek Pertukaran Utang Pemerintah
- Zordi Gabungkan AI dan Robotika untuk Masa Depan Pertanian
- Wajib Tahu! Saat Musim Hujan Perlu Menkonsumsi Vitamin A dan C, Ini Manfaatnya
- Tiga belas Anak Meninggal di Meksiko karena Dugaan Kantong Infus Terkontaminasi Bakteri
- Manulife Indonesia Gelar “Manulife Volunteer Days' 2024 untuk Berdampak Bagi Mayarakat