Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 02 Jan 2025, 15:00 WIB

BMKG Catat Jabar Diguncang 1.321 Kali Gempa di Sepanjang 2024

Sebuah rumah rusak akibat gempa bumi di wilayah Jabar.

Foto: antara foto

BANDUNG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas 1 Bandung mencatat sepanjang tahun 2024 telah terjadi 1.321 kejadian gempa bumi di Provinsi Jawa Barat (Jabar) dan sekitarnya.

"Dari 1.321 kali kejadian, guncangan gempa bumi terbesar yang tercatat adalah 6,5 magnitudo dan yang terkecil tercatat adalah 1,1 magnitudo,” kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu di Bandung, Kamis (2/1).

Ia menyampaikan berdasarkan kedalaman, pusat gempa bumi berkedalaman kurang dari 60 kilometer sebanyak 1.184 kejadian dan antara 60-300 kilometer tercatat 133 kejadian, sedangkan gempa bumi berkedalaman lebih dari 300 kilometer terjadi empat kejadian dengan rentang 2 hingga 349 kilometer.

“Sepanjang tahun 2024 terdapat 113 kali gempa bumi yang dirasakan,” kata dia.

Dia menyebut salah satu gempa bumi yang dirasakan pada 2024 bermagnitudo 6,2 yang berpusat di Kabupaten Garut, Jawa Barat pada 27 April 2024.

Gempa tersebut dirasakan Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung, Tangerang, Bogor, DKI Jakarta, Kebumen, Banyumas, Cilacap, Purwokerto, Bantul, Sleman, Kulonprogo, Trenggalek, dan Malang.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat,” katanya.

Selain itu, BMKG menekankan pentingnya peningkatan pemahaman warga dan pemangku kepentingan mengenai upaya mitigasi untuk meminimalkan dampak gempa di wilayah tersebut.

“Kami mengimbau jika terjadi gempa bumi, masyarakat diminta untuk tenang, waspada, serta tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab,” kata Teguh.

BMKG Bandung memberikan rekomendasi kepada masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.

"Jika terjadi gempa bumi, masyarakat agar tetap tenang, waspada, dan mengikuti arahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, serta informasi dari BMKG," kata dia.

Redaktur: Sriyono

Penulis: Sriyono

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.