BKKBN Sebut Keluarga Berkualitas Kunci Capai Target SGDs di 2023
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo
Foto: istimewaJAKARTA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut bahwa keluarga yang berkualitas merupakan kunci utama Indonesia untuk bisa mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SGDs) pada tahun 2030.
"Untuk mencapai visi dan target SDGs 2030, kita harus mengupayakan agar keluarga-keluarga muda berkualitas sebab itu adalah kunci Indonesia Emas atau 100 tahun Indonesia merdeka," kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo di Jakarta, kemarin.
Hasto menuturkan salah satu visi pemerintah di tahun 2045 adalah sumber daya manusia (SDM) yang unggul, berbudaya, dan menguasai Iptek. Dengan harapan di tahun 2045 atau ketika 100 tahun Indonesia merdeka akan tercipta generasi emas yang berdaulat, maju, adil, dan mandiri.
Dengan demikian pembangunan keluarga yang berkualitas, dituangkan ke dalam sejumlah target SDGs di tahun 2030 yang diantaranya adalah menghilangkan kelaparan dan menurunkan risiko kekurangan gizi, mengurangi rasio angka kematian Ibu, menurunkan angka kematian neonatal, serta akses kesehatan reproduksi yang universal.
Sebab pembangunan kualitas keluarga masih terkendala beberapa masalah kesehatan seperti angka stunting dan capaian I-Bangga yang masih perlu ditingkatkan.
Angka prevalensi stunting yang memang sudah turun menjadi 21,6 persen di tahun 2022 lalu, dinyatakan masih terbilang cukup tinggi karena melebihi ketentuan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang berada di batas 10 persen.
Kemudian capaian I-Bangga secara nasional saja pada tahun 2022 belum mencapai target 57. Angkanya masih berada di skala 56,07. Terlebih masih ada provinsi dengan nilai I-Bangga yang rendah seperti Papua, Papua Barat dan NTT.
Hasto menjelaskan semakin tinggi nilai I-Bangga sebuah daerah, maka kualitas keluarga yang ditunjukkan melalui ketentraman, kemandirian, dan kebahagiaan keluarga di daerah tersebut masuk dalam kategori tangguh. Sebaliknya, semakin rendah maka menunjukkan kualitas keluarga masuk kategori yang rentan dan memerlukan intervensi.
"Dikarenakan pembangunan keluarga adalah fondasi utama tercapainya kemajuan bangsa, tahun 2025-2035 merupakan fase puncak periode bonus demografi yang harus terus dikapitalisasi," katanya.
Dalam mendukung pemerintah mencapai target yang telah disepakati bersama itu, BKKBN mensinkronisasikan target SGDs dengan Program Bangga Kencana untuk menciptakan keluarga sehat, produktif, dan berkualitas menuju Indonesia Emas 2045.
Redaktur: Sriyono
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Catat! Ini Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina yang Resmi Naik per 1 Januari 2025
- 2 Usut Tuntas, Kejati DKI Berhasil Selamatkan Uang Negara Rp317 Miliar pada 2024
- 3 Kalah di Beberapa Daerah pada Pilkada 2024, Golkar Akan Evaluasi Kinerja Partai
- 4 Antisipasi Penyimpangan, Kemenag dan KPAI Perkuat Kerja Sama Pencegahan Kekerasan Seksual
- 5 Seekor gajah di Taman Nasional Tesso Nilo Riau mati
Berita Terkini
- 37 Tahun Berdiri, Restoran Indonesia di Hong Kong Bisa Renovasi dari Diaspora Loan BNI
- Film ‘How to Make Millions Before Grandma Dies’ Menginspirasi Penonton untuk Berbagi Cerita
- Jelang Pelantikan, Trump akan Dijatuhi Hukuman atas Kasus Uang Tutup Mulut
- Penumpang Nataru di Bandara Soetta Tembus 2 Juta
- Khofifah: Hari Braille Sedunia Momen Tingkatkan Hak Sisabilitas Netra