BKKBN Sebut Bonus Demografi di Indonesia Sudah Terjadi
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, dalam Reviu Program Bangga Kencana Tahun Anggaran 2022, di Jakarta, Kamis (11/8).
Foto: Muhamad Ma'rupJAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, menyebut, bonus demografi di Indonesia sudah terjadi. Pada tahun 2020, beberapa provinsi sudah mengalami proporsi usia produktif lebih banyak.
"Bonus demografi yang puncaknya justru sudah lebih maju. Tahun 2020, ada provinsi yang dependensi rasio-nya usia 20 sampai 41. Ada usia 44, 45, dan 46 juga," ujar Hasto dalam Reviu Program Bangga Kencana Tahun Anggaran 2022, di Jakarta, Kamis (11/8).
Dia mengatakan, puncak bonus demografi Indonesia diperkirakan terjadi pada tahun 2025. Tandanya proporsi dependensi rasio penduduk yang produktif lebih banyak dibanding balita dan tua yang tidak produktif.
- Baca Juga: Labuhan Pantai Parangkusumo
- Baca Juga: Keraton Ngayogyakarta Gelar Labuhan di Pantai Parangkusumo
"Diduga puncaknya tahun 2025 kira-kira mencapai angka 44 atau setiap 100 menanggung 44 yang tidak produktif," jelasnya.
Kualitas SDM
Lebih lanjut, Hasto menyebut, peluang bonus demografi segera menutup di tahun 2035. Jika tidak dimaksimalkan, Indoneisa akan kebanjiran usia tua di tahun 2035.
Dia memastikan, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Menurutnya, Presiden Joko Widodo meminta secara khusus agar keluarga muda melahirkan anak keturunan berkualitas.
"Kalau yang bekerja ini stunting, beban kita di tahun 2035 menyongsong Indonesia emas 2045 terasa semakin berat," katanya.
Hasto mengatakan, berdasarkan Human Capital Index (HCI) dari Wolrd Bank, Indonesia menemepati posisi enam di Aseam dan 87 dari 174 negara secara internasional. Menurutnya, komponen kesehatan balita yang ditentukan keluarga menjadi kontributor terbesar dalam meningkatkan HCI.
"Tugas teman-teman BKKBN di daerah sampai tingkat kabupaten dan desa, berperan besar dalam kenaikan kualitas SDM kita menyongsong Indonesia Emas 2045," tandasnya.
Berita Trending
- 1 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi
- 2 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 3 Kepercayaan Masyarakat Dapat Turun, 8 Koperasi Bermasalah Timbulkan Kerugian Besar Rp26 Triliun
- 4 Polresta Bukittinggi giatkan pengawasan objek wisata selama liburan
- 5 Cegah Kepunahan, Karantina Kepri Lepasliarkan 1.200 Burung ke Alam
Berita Terkini
- Dikabarkan Meninggal Dunia, Begini Kondisi Acil Bimbo Sekarang
- Cuaca Ekstrem, Dua Maskapai Batal Mendarat di Bandara El Tari Kupang
- Ungkap Kasus Pagar Laut, Kepala Desa Kohod dan 13 Nelayan Diperiksa KKP
- Perusahaan Farmasi Jepang Tunjuk CEO Wanita Pertama dari AS
- Hasil Tes Urine Larasati Nugroho Negatif Narkoba, Ini Penyebab Kecelakaan hingga Mobil Terbalik