Bizantium, Kejayaan Kekaisaran Penerus Romawi
Karena menghadapi banyak masalah yang sulit, Romawi dipecah menjadi dua Romawi Barat dan Romawi Timur. Serangan orang-orang barbar membuat Romawi Barat runtuh, sementara Romawi Timur tetap eksis dan bertahan kampir 1.000 tahun, sebelum jatuh oleh Kekaisaran Ottoman
Ketika Romawi Barat runtuh, Kekaisaran Romawi Timur atau Bizantium (Byzantine), terus berlanjut. Pemerintahan ini bertahan selama hampir 1.000 tahun dari 330 hingga 1453 M.
Kekaisaran Bizantium berbasis di Konstantinopel (Istanbul saat ini), pada puncaknya menguasai wilayah yang membentang dari Spanyol selatan hingga Suriah. Sepanjang sejarahnya, Bizantium jarang menguasai Roma. Sedangkan budaya berbicara utamanya dalam bahasa Yunani.
"Meskipun demikian, orang-orang Bizantium terus menyebut diri mereka sebagai Romawi," kata Timothy Gregory, profesor emeritus bidang Sejarah di Ohio State University, dalam tulisannya dalam bukuA History of Byzantium(Wiley-Blackwell, 2010).
Kekaisaran Romawi Timur bisa didefinisikan sebagai kekaisaran multietnis yang muncul sebagai kekaisaran Kristen, yang kemudian segera terdiri dari kekaisaran Timur yang sudah di-Helenisasi dan mengakhiri sejarah ribuan tahunnya. Dalam abad-abad setelah penjajahan Arab dan Langobardi pada abad ke-7, sifat multietnisnya (meski bukan multi-bangsa) tetap ada meskipun bagian-bagiannya, Balkan dan Asia Kecil, mempunyai populasi Yunani yang besar.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya