Bitcoin Terjun Bebas, Harga Emas Berjangka Terangkat 13,5 Dollar AS
Komoditas emas dan uang dollar AS.
Foto: AntaraChicago - Harga emas dunia kembali melonjak pada akhir perdagangan Rabu (19/5) waktu Chicago, Amerika Serikat (AS) atau Kamis (20/5) pagi WIB, memperpanjang kenaikan untuk hari kelima berturut-turut, karena investor bereaksi terhadap penurunan tajam nilai Bitcoin, namun merosot dalam perdagangan perdagangan elektronik setelah rilis risalah dari pertemuan Federal Reserve (The Fed).
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni mendatang di divisi Comex New York Exchange, terangkat 13,5 dollar AS atau 0,72 persen menjadi ditutup pada 1.881,50 dollar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (18/5/2021), emas berjangka terkerek 0,4 dollar AS atau 0,02 persen menjadi ditutup pada 1.868 dollar AS.
Emas berjangka melambung 29,5 dollar AS atau 1,6 persen menjadi 1.867,60 dollar AS pada Senin (17/5/2021), setelah melonjak 14,1 dollar AS atau 0,77 persen menjadi 1.838,10 dollar AS pada Jumat (14/5/2021), dan menguat 1,2 dollar AS atau 0,07 persen menjadi 1.824,00 dollar AS pada Kamis (13/5/2021).
- Baca Juga: Masa Depan EBT Bakal Suram
- Baca Juga: Indonesia Ikut Konferensi Perubahan Iklim di Azerbaijan
Investor juga mengambil posisi dalam emas menjelang rilis risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Federal Reserve, yang dirilis tak lama setelah penutupan pasar.
Risalah tersebut menyatakan bahwa ekonomi masih jauh dari tujuan FOMC, dan anggota FOMC percaya bahwa setiap kenaikan harga-harga akibat bottlenecks (kemacetan) kemungkinan hanya memiliki "efek sementara" pada inflasi, mengurangi ketakutan investor bahwa Federal Reserve dapat dengan cepat menaikkan suku bunga acuan.
Beberapa pejabat Fed juga tampaknya siap untuk mulai mempertimbangkan perubahan kebijakan moneter berdasarkan kemajuan pesat yang berlanjut dalam pemulihan ekonomi, menurut risalah Fed.
"Gerakan emas dalam sesi yang bergejolak, reli hampir 40 dollar AS di tengah obrolan pasar tentang suku bunga bank sentral sebelum mundur setelah risalah Fed menunjukkan bahwa diskusi tapering (pengurangan pembelian obligasi) 'sejumlah peserta' mungkin sesuai jika ekonomi terus membuat kemajuan pesat," kata Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam di BMO.
"Meskipun kita masih berbulan-bulan lagi, pasar menunjukkan kepekaannya terhadap perubahan Fed," katanya. "Kisaran jangka pendek yang baru adalah 1.850-1.890 dollar AS."
"Pedagang emas mungkin mengira mereka memiliki tiket satu arah ke 1.900 dollar AS, tetapi risalah Fed memicu pembalikan besar karena pratinjau pembicaraan tapering mengirim imbal hasil obligasi pemerintah lebih tinggi," Edward Moya, analis pasar senior di OANDA, mengatakan dalam sebuah catatan.
"Meskipun ada pembantaian di beberapa kelas aset, investor emas senang dengan kinerjanya hari ini. Beberapa pedagang institusional terbakar pada bitcoin dan kemungkinan akan tetap setia pada emas," kata Moya.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 30,8 sen atau 1,09 persen menjadi ditutup pada 28,025 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 23,7 dollar AS atau 1,93 persen menjadi ditutup pada 1.201,60 dollar AS per ounce.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Atasi Krisis Air Bersih di Bali, Koster Tawarkan Pipanisasi Sedangkan Muliawan Desalinasi
- 2 Jamsostek Bekasi Jalankan "Return to Work"
- 3 TNI AD Siapkan Prajurit Terbaik untuk Ikut Lomba Tembak AARM Filipina
- 4 Jenderal Bintang Empat Ini Tegaskan Akan Menindak Anggota yang Terlibat Judi Online
- 5 Prabowo Berterima Kasih kepada Xi Atas Dukungan Investasi Tiongkok