Bisa untuk Menyalakan Laptop
Foto: Joseph Prezioso /AFPIde mengubah energi tubuh manusia menjadi listrik telah menggoda para ilmuwan selama bertahun-tahun. Seorang pria yang sedang beristirahat saja dapat mengeluarkan energi antara 100 dan 120 watt, yang secara teori cukup untuk menyalakan banyak perangkat elektronik yang digunakan, seperti ponsel (sekitar 1 watt), dan laptop (45 watt).
“Delapan puluh persen daya tubuh dilepaskan sebagai panas berlebih. Namun, hanya dalam fantasi fiksi ilmiah seperti serial film Matrix, Anda melihat sumber daya yang andal ini sepenuhnya,” kata Osman Can Ozcanli, Presiden dan CEO Ozpack, sebuah merek tas yang berbasis di Turki dalam tulisannya di Forbes.
Ozcanli paling terkenal karena menciptakan produk yang memenuhi kebutuhan pengguna dengan cara yang tak terduga, sering kali menggunakan bahan yang inovatif. Ia paling dikenal dengan Pemanggang Roti Transparan dan Tali Buku Ozpack.
Teknologi terkini menurut Ozcanli hanya dapat mengubah panas tubuh menjadi listrik hanya mampu menghasilkan beberapa miliwatt (seperseribu Watt), yang cukup untuk benda-benda kecil seperti monitor detak jantung dan jam tangan. Beberapa orang dengan senang hati mengingat jam tangan Thermic Seiko, yang terus-menerus bekerja dengan panas tubuh pada 1 mikrowatt (sepersejuta watt).
Jam tangan ini memulai debutnya pada tahun 1998 dan mendapat banyak sambutan, tetapi Seiko hanya memproduksi 500 unit sebelum menghentikannya. Jika seseorang memiliki Seiko Thermic, tidak perlu khawatir mengganti baterai selama lingkungan sekitar lebih dingin daripada tubuh pengguna.
Perkembangan terkini dalam rekayasa nanoteknologi menjanjikan akan menghasilkan lebih banyak perangkat bertenaga tubuh. Teknologi dasar di balik konsep mengubah panas tubuh menjadi listrik adalah perangkat termoelektrik. “Perangkat ini biasanya berupa material konduktif tipis yang memanfaatkan perbedaan suhu antara kedua sisinya untuk menghasilkan listrik, yang dikenal sebagai efek Seebeck,” kata Ozcanli.
Perangkat semacam itu dapat bekerja secara terbalik, artinya jika seseorang mengalirkan listrik ke perangkat tersebut, satu sisi akan menjadi sangat dingin dan sisi lainnya akan sangat panas. Jika memiliki pendingin minuman bertenaga USB, mungkin memiliki generator termoelektrik hanya bekerja secara terbalik. Ide yang sama juga digunakan dalam pendinginan beberapa komputer.
Perangkat termoelektrik yang dipasang pada kulit akan menghasilkan daya selama udara sekitar berada pada suhu yang lebih rendah daripada tubuh. Sepetak material seluas satu sentimeter persegi dapat menghasilkan hingga 30 mikrowatt. Letakkan generator ini berdampingan untuk melipatgandakan jumlah daya yang dihasilkan.
Pada tahun 2006, Vladimir Leonov dan Ruud JM Vullers dari Belgia membuat prototipe sensor oksigen darah, atau oksimeter denyut, yang bekerja dengan panas tubuh. Ukurannya kira-kira sebesar jam tangan dan berhasil diuji pada pasien.
Sensor ini menghasilkan sekitar 100 mikrowatt saat pasien tertidur dan hingga 600 mikrowatt saat terjaga dan aktif. Kelompok tersebut harus merancang perangkat tersebut sehingga dapat bekerja dengan daya terendah yang pernah tercatat sebesar 62 mikrowatt dibandingkan dengan oksimeter denyut 10 miliwatt yang tersedia secara komersial.
Pada tahun 2007, duo ini membuat perangkat elektroensefalografi bertenaga panas tubuh yang memantau aktivitas otak. Leonov dan Vullers memulai dengan mendesain ulang perangkat EEG sehingga mengonsumsi lebih sedikit daya. hay/I-1
Berita Trending
- 1 Mitra Strategis IKN, Tata Kelola Wisata Samarinda Diperkuat
- 2 Semoga Hasilkan Aksi Nyata, Konferensi Perubahan Iklim PBB COP29 Akan Dimulai di Azerbaijan
- 3 Kepala OIKN Sudah Dilantik, DPR Harap Pembangunan IKN Lebih Cepat
- 4 Keren! Petugas Transjakarta Tampil Beda di Hari Pahlawan
- 5 Empat Paslon Adu Ide dan Pemikiran pada Debat Perdana Pilgub Jabar