Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

BI Naikkan Insentif Likuiditas Jadi Rp156 Triliun

Foto : ANTARA/ Martha Herlinawati Simanjuntak

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung berbicara dalam Seminar Nasional Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM): Insentif untuk Kredit/Pembiayaan Sektor Hilirisasi di Jakarta, Rabu (13/9/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menaikkan insentif likuiditas makroprudensial menjadi empat persen sehingga total insentif likuiditas perbankan diperkirakan mencapai Rp156 triliun, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kredit dan pembiayaan untuk mendongkrak perekonomian.

"Besaran likuiditas yang kami berikan pada insentif sektor-sektor itu meningkat, yang dulunya hanya 2,8 persen dari dana pihak ketiga perbankan sekarang menjadi empat persen sehingga total insentif likuiditas yang diberikan dengan asumsi semua perbankan memenuhi ini itu Rp156 triliun," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung di Jakarta, Rabu (13/9).

Dalam Seminar Nasional Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM): Insentif untuk Kredit/Pembiayaan Sektor Hilirisasi itu, Juda menuturkan KLM yang berlaku mulai 1 Oktober 2023 mendorong penyaluran kredit perbankan untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi dan memberikan daya ungkit pertumbuhan ekonomi.

BI memperkirakan kredit perbankan pada 2023 tumbuh 9-11 persen. "Kami melakukan penguatan stimulus kredit perbankan dengan menerbitkan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial yang akan berlaku sebentar lagi tanggal 1 Oktober 2023," ujarnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top