![BI Naikkan Insentif Likuiditas Jadi Rp156 Triliun](https://koran-jakarta.com/images/article/bi-naikkan-insentif-likuiditas-jadi-rp156-triliun-230913170457.jpg)
BI Naikkan Insentif Likuiditas Jadi Rp156 Triliun
![BI Naikkan Insentif Likuiditas Jadi Rp156 Triliun](https://koran-jakarta.com/images/article/bi-naikkan-insentif-likuiditas-jadi-rp156-triliun-230913170457.jpg)
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung berbicara dalam Seminar Nasional Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM): Insentif untuk Kredit/Pembiayaan Sektor Hilirisasi di Jakarta, Rabu (13/9/2023).
Dalam implementasi KLM, BI juga melakukan penajaman sektor-sektor yang didorong untuk mendapatkan insentif likuiditas.
Sektor-sektor prioritas yang mendapatkan penyaluran kredit tersebut meliputi antara lain hilirisasi minerba dan non minerba seperti pertanian, peternakan, dan perikanan, perumahan termasuk perumahan rakyat, pariwisata termasuk perhotelan dan restoran, pembiayaan inklusif termasuk untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan ultra mikro, serta pembiayaan hijau.
Juda menuturkan ada lima tujuan utama yang menjadi pertimbangan BI dalam memilih sektor-sektor yang akan didukung melalui insentif KLM, yakni untuk meningkatkan nilai tambah dan memperbaiki struktur ekonomi, serta memberikan daya ungkit pertumbuhan ekonomi.
Penajaman sektor-sektor prioritas juga didasari tujuan untuk membangun ketahanan pangan nasional, mendukung pemulihan pada sektor-sektor tertentu yang memang masih membutuhkan dukungan untuk pulih setelah terdampak pandemi Covid-19, serta mendukung pembiayaan inklusif dan hijau yaitu untuk UMKM, ultra mikro dan sektor-sektor yang berwawasan lingkungan.
Melalui penerapan kebijakan tersebut, diharapkan momentum pemulihan ekonomi tetap terjaga dan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini tetap kuat sekaligus memperkuat sumber-sumber pertumbuhan ekonomi di dalam negeri dalam menghadapi tantangan global berupa pelemahan ekonomi dan inflasi global yang masih tinggi.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya