Berpotensi Menguat Lanjutan
Foto: istimewaJAKARTA -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan tren positif, hari ini (20/8). Pergerakan IHSG akan dipengaruhi sejumlah faktor, seperti rilis data suku bunga Tiongkok dan harga komoditas serta fluktuasi nilai tukar rupiah.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Selasa (20/8), bergerak menguat dengan support di 7.417 dan resistance 7.492.
Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (19/8) sore, ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup menguat 34,74 poin atau 0,47 persen ke posisi 7.466,83, sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,90 poin atau 0,31 persen ke posisi 928,17.
- Baca Juga: Harga Sayur Turun
- Baca Juga: Masyarakat RI Perlu Solusi Keuangan Lebih Fleksibel
"IHSG dan bursa regional Asia cenderung menguat yang ditopang sikap pelaku pasar yang masih optimis terhadap pemangkasan suku bunga akan dilakukan oleh The Fed, sehingga ini masih menjadi motor positif pergerakan pasar keuangan," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta.
Pelaku pasar memperkirakan kebijakan pemangkasan suku bunga akan dilakukan pada kuartal akhir tahun ini.
Sebelumnya, pasar menilai rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan perlambatan, dan di akhir pekan kemarin data pembangunan rumah AS pada Juli 2024 dirilis turun 6,8 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yang dapat mengindikasikan penurunan daya beli masyarakat AS.
Dengan demikian, hal tersebut akan membuka ruang kebijakan moneter The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya.
Di sisi lain, pelaku pasar juga fokus terhadap kebijakan moneter mendatang dari bank sentral utama pada pekan ini, termasuk rilis risalah rapat dari bank sentral AS dan pidato Ketua Fed Powell di Jackson Hole yang tentunya dapat memberikan lebih banyak petunjuk tentang arah kebijakan moneter bank sentral AS.
- Baca Juga: Pasar Menunggu Kebijakan Suku Bunga Acuan BI, Berikut Proyeksi IHSG
- Baca Juga: Rupiah Terdepresiasi
Dari dalam negeri, pada akhir pekan kemarin, dalam RAPBN dimana Presiden Joko Widodo mengumumkan Rencana Anggaran Pemerintah 2025, bahwa pertumbuhan ekonomi ditargetkan 5,2 persen.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Antara, Muchamad Ismail
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 4 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD
Berita Terkini
- Dapatkan Rekaman CCTV, TNI Telusuri Meninggalnya Purnawirawan Berpangkat Brigjen di Marunda
- KPK Periksa Ketua KPU, Kasus Apalagi
- Dorong Transformasi Digital di Internal, BPK luncurkan Artificial Intelligence for Data Analytics
- Pembunuh Aktor Laga Sandy Permana Ternyata “Tetangga Sebelah Rumah”
- Konte Gunakan McTominay untuk Bujuk Elejandro Garnacho Gabung Napoli