Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berpotensi Koreksi Lanjutan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan koreksinya, hari ini (11/4). Pelaku pasar masih menanti petunjuk baru dari bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed terkait kelanjutan normalisasi kebijakan moneter.

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengungkapkan pasar memperkirakan The Fed berpeluang kembali menaikkan suku bunga acuan (FFR).

Berdasarkan survei, sekitar 70 persen pelaku pasar memperkirakan kenaikan suku bunga sebesar 25 bps di FOMC pada Mei.

Di sisi lain, Pada Rabu (12/4) akan ada rilis inflasi AS yang akan menjadi sorotan pasar sehingga menurut Cheril para pelaku pasar akan bersikap risk off terlebih menjelang libur panjang di Indonesia.

Sebelumnya, HSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (10/4) sore, ditutup melemah di tengah kenaikan cadangan devisa dalam negeri. IHSG ditutup melemah 21, 54 poin atau 0,32 persen ke posisi 6.771,2. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 1,60 poin atau 0,17 persen ke posisi 935,5.

"Koreksi IHSG juga tertekan oleh koreksi dari IDX Technology dan IDX Energy. Pergerakan IHSG ini berlawanan dengan pergerakan bursa Asia yang bergerak menguat dan terdapat rilis data cadangan devisa Indonesia yang bergerak menguat," ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana di Jakarta, Senin (10/4).

Herditya memperkirakan pelaku pasar juga menantikan data inflasi AS yang akan rilis pada pekan ini sebagai gambaran akan kebijakan moneter The Fed ke depannya.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa Indonesia pada Maret 2023 mencapai 145,2 miliar dollar AS, meningkat dibandingkan 140,3 miliar dollar AS pada akhir Februari 2023.

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor

Sementara itu, aliran modal asing masuk bersih mencapai 4,23 triliun rupiah di pasar keuangan domestik selama periode 3 hingga 5 April 2023, yang berasal dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) senilai 2,13 triliun rupiah dan pasar saham sebesar 2,10 triliun rupiah.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top