Berpotensi Konsolidasi Lanjutan
Foto: ISTIMEWAJAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan konsolidasinya jelang akhir pekan ini. Akibat minimnya faktor penggerak dari dalam negeri, pasar fokus terhadap sentimen eksternal.
Analis Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang pasar menantikan rilis data Michigan Consumer Expectation September 2024 yang diprediksi turun menjadi 71 dari 72,1 pada Agustus 2024. Data tersebut dapat mempengaruhi pandangan pasar terhadap kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS) pada semester II-2024.
Karenanya, Alrich memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Jumat (13/9), berpotensi kembali uji resistance level 7.850.
Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (12/9) sore, ditutup menguat seiring dengan optimisme pelaku pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed). IHSG ditutup menguat 0,43 poin atau 0,01 persen ke posisi 7.760,95, sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,21 poin atau 0,02 persen ke posisi 951,62.
"IHSG dan bursa regional Asia menguat seiring sikap pelaku pasar bertaruh sehubungan dengan pemangkasan suku bunga The Fed, hal ini pasca rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang beragam," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta.
Tercatat, laju inflasi secara tahunan di AS melambat selama lima bulan berturut-turut menjadi 2,5 persen year on year (yoy) pada Agustus 2024, atau terendah sejak Februari 2021, dari 2,9 persen pada Juli, dan di bawah perkiraan sebesar 2,6 persen, sedangkan secara bulanan tidak berubah di 0,2 persen month to month (mtm).
Di sisi lain, inflasi inti naik dari sebelumnya 0,2 persen (mtm) menjadi 0,3 (mtm), sehingga memberikan implikasi terhadap kebijakan The Fed yang akan datang dan pasar berspekulasi bahwa The Fed akan memilih pemotongan suku bunga yang lebih kecil sebesar 0,25 persen pada pertemuan pekan depan.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 7,67 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing turun sebesar 1,62 persen dan 1,27 persen.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Antara, Muchamad Ismail
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Pakar Dokter Lintas Batas: Keracunan Metanol di Laos adalah Puncak Gunung Es
- Gunung Semeru Dua Kali Erupsi pada Sabtu Pagi
- AS Laporkan Kasus Flu Burung Pertama pada Anak
- Jonatan dan Sabar/Reza Tantang Unggulan Tuan Rumah di Semifinal China Masters 2024
- Christian Sugiono Bangun Luxury Glamping di Tepi Danau