Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berpotensi Kembali Melemah

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali terkoreksi pada awal pekan ini setelah berakhir di zona merah, Jumat (10/3). Pegerakan IHSG masih dipengaruhi sentimen negatif terkait ekspektasi pelaku pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan yang lebih agresif oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed pada Maret 2023.

Equity Research Phintraco Sekuritas Rio Febrian mengatakan pola pergerakan IHSG dalam tiga hari perdagangan terakhir pekan lalu mengindikasikan bahwa IHSG masih akan berfluktuasi untuk beberapa waktu ke depan, termasuk pada awal pekan ini. Rio memperoyeksikan IHSG dalam perdagangan, Senin (13/3), bergerak di kisaran 6.750-6.850 dengan kecenderungan terkoreksi.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), jelang akhir pekan lalu ditutup melemah mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup melemah 34,49 poin atau 0,51 persen ke posisi 6.765,3. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 5,74 poin atau 0,61 persen ke posisi 957,1.

"Pelemahan IHSG dan bursa global juga dikarenakan adanya data pengangguran AS yang meningkat dari 190 ke level 211, dan The Fed juga masih mengisyaratkan adanya kenaikan FFR ke depannya untuk menekan inflasi," ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana saat dihubungi di Jakarta.

Dari mancanegara, Amerika Serikat (AS) melaporkan data pengangguran meningkat ke level 221, dari sebelumnya di level 190 . Selain itu, bank sentral AS The Federal Reserve juga mengisyaratkan akan menaikkan Fed Fund Rate (FFR) ke depan sebagai upaya menahan laju inflasi negeri Paman Sam tersebut.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top