Berdayakan Masyarakat, Bupati Banyuwangi Sebut Peternakan Kambing Perah Jadi Wisata Edukasi
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memerah susu kambing etawa.
Foto: ANTARA/HO-Humas Pemkab BanyuwangiBanyuwangi - Berdayakan masyarakat. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyebutkan kawasan peternakan kambing perah jenisetawadi lereng Gunung Raung juga bisa dikemas menjadi wisata edukasi mengenai susu kambingetawa.
"Saat ini telah menjadi tren wisata edukasi di kebun dan peternakan. Ini bisa menjadi wisata edukasi dengan menawarkan pengalaman memerah susu dan edukasi terkait susuetawa. Dengan demikian peternak akan semakin berdaya," kata Ipuk di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu.
Menurut dia, kawasan ternak kambing perah jenisetawayang berada di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, itu dalam sepekan mampu menghasilkan 2.000 liter susuetawa.
Oleh karena itu, kata Ipuk, potensi susu kambingetawaharus dimanfaatkan salah satunya dengan menjual olahan susuetawa, sehingga produksinya bisa dari hulu ke hilir, selain kawasan peternakan tersebut juga bisa dikemas menjadi wisata edukasi.
"Meski dibilang baru dirintis tapi potensi produksi susu kambingetawaini sangat besar. Ini bisa menjadi ekonomi kerakyatan yang bisa dicontoh desa lain," ujar dia.
Kawasan peternakan kambing perah jenisetawadi Desa Jambewangi, ini dikelola Kelompok Usaha Bersama (KUB) Panji Makmur yang didirikan sejak 2018, dan usaha ini menggabungkan 15 peternak kambing perah produktif yang ada di lereng Gunung Raung itu.
Ketua Kelompok Usaha Bersama Panji Makmur Banyuwangi, Hanif mengatakan bahwa ada sekitar 100 ekor kambing perah produktif yang ada di Jambewangi, dengan rata-rata produksi susu kambing sekitar 2.000 liter per minggu.
"Kalau populasi kambingetawalebih dari 100 ekor, dan yang produktif diambil susunya sekitar 100 ekor. Per hari untuk yang murni etawa menghasilkan 1 liter susu, sedangkan yang kawin silang bisa sampai 2 liter per hari," ujar Hanif.
Dia menambahkan, masa produktif kambing perah dimulai usia saat kambing berusia 2 tahun dengan masa perah selama 1 tahun lebih. Setelah kambing melewati masa produktif-nya daging kambing bisa dimanfaatkan untuk konsumsi atau stok hewan kurban.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Menko Zulkifli Tegaskan Impor Singkong dan Tapioka Akan Dibatasi
- 2 Pemerintah Konsisten Bangun Nusantara, Peluang Investasi di IKN Terus Dipromosikan
- 3 Peneliti Korsel Temukan Fenomena Mekanika Kuantum
- 4 Literasi Jadi Kunci Pencegahan Pinjol Ilegal dan JudolĀ
- 5 Siaga Banjir, Curah Hujan di Jakarta saat Ini Hampir Sama dengan Tahun 2020
Berita Terkini
- Ancelotti: Real Madrid Masih Berpeluang Rebut Gelar Meski Alami Kekalahan Mengejutkan
- Soal Google Error, Pakar Sebut Kesalahan Kurs yang Berlangsung Lama Menyesatkan Publik
- Polri Sidik Kasus Dugaan Korupsi di LPEI
- Kejaksaan Agung Sita 70.000 hektare Lahan di Kalimantan Barat
- Taylor Swift Bakal Jadi Presenter Grammy Awards 2025