![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Bendungan Rukoh Selesai Dibangun, Penuhi Kebutuhan Irigasi 12.194 Hektar di Aceh
Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti mengatakan, pembangunan Bendungan Rukoh sangat diperlukan untuk kebutuhan penyediaan air baku berkapasitas 900 liter per detik, dan kebutuhanl irigasi seluas 12.194 Ha untuk mendukung ketahanan pangan
Foto: Kementerian PUJAKARTA - Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti didampingi Direktur Jenderal Sumber Daya Air Lilik Retno C. melakukan peninjauan Bendungan Rukoh dan Daerah Irigasi (DI) Baro Raya yang berada di Kabupaten Pidie, Aceh, Sabtu (8/2). Saat ini, Bendungan Rukoh telah selesai dibangun dan sedang dalam masa pemeliharaan.
Wamen Diana mengatakan, pembangunan Bendungan Rukoh sangat diperlukan untuk kebutuhan penyediaan air baku berkapasitas 900 liter per detik, dan kebutuhan irigasi seluas 12.194 Ha untuk mendukung ketahanan pangan. Bendungan Rukoh juga memiliki fungsi sebagai reduksi banjir seluas 51 Ha.
“Alhamdulillah Bendungan Rukoh sudah impounding. Dan tentunya bermanfaat tidak hanya untuk irigasi, atau air baku saja. Tetapi juga berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 137 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 1,22 MW,” kata Wamen Diana.
“Bendungan Rukoh juga memberikan manfaat irigasi bagi DI Baro Raya. Airnya cukup berlimpah, sawah-sawah juga subur dan sudah terairi dengan irigasi ini. Mudah-mudahan bisa meningkatkan penanaman dan mendukung swasembada pangan. Dengan adanya Bendungan Rukoh, Indeks Pertanaman (IP) juga mengalami peningkatan dari 191% menjadi 300%. Mudah-mudahan dapat meningkatkan produksi pertanian,” tambah Wamen Diana.
Direktur Bendungan dan Danau, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Adenan Rasyid menerangkan, dengan adanya Bendungan Rukoh, diproyeksikan jumlah produksi pertanian yang dapat dihasilkan tahun ini sebesar 6 ton per Ha.
“Sebelum adanya Bendungan Rukoh, sudah ada bendung eksisting yang mengairi lahan pertanian, jadi ini menambah suplesi. Dari IP semula sebesar 191%, hanya mampu melayani untuk 2 musim tanam. Dengan adanya bendungan ini, IP menjadi 300% sehingga targetnya 3 musim tanam dapat terpenuhi semua,” terang Adenan.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I Heru Setiawan menambahkan, Bendungan Rukoh dibangun dengan kapasitas tampung sebesar 128 juta m3, dengan luas genangan 687 Ha. “Skema pemanfaatan Bendungan Rukoh juga sesuai dengan Asta Cita Pemerintah Indonesia, yaitu dapat memberi manfaat bagi ketahanan pangan, energi, dan air,” tambah Heru.
“Bendungan Rukoh dibangun secara bertahap mulai tahun 2018 hingga 2024 dengan total anggaran sebesar Rp1,7 triliun yang terbagi menjadi 2 paket pekerjaan. Untuk Paket 1 dilaksanakan oleh PT Nindya Karya (Persero) yaitu pekerjaan Spillway, dan untuk Paket 2 dilaksanakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk - PT Adhi Karya (Persero) Tbk - PT Andesmont Sakti, KSO untuk pekerjaan pembangunan tubuh bendungan dan Bangunan Pengelak,” tandas Heru.
Turut hadir mendampingi Wamen Diana, Direktur Jenderal Cipta Karya Dewi Chomistriana, Kepala BPJN Aceh Heri Yugiantoro, Kepala BPPW Aceh Deni Arditya, Kepala BP2JK Aceh Kamsiah Tarigan, dan Kepala BJKW I Aceh Indra Suhada.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pulau Tabuhan, Surga Mungil di Selat Bali
- 2 Leyton Orient Berharap Kejutkan City
- 3 Anggota Komisi IX DPR RI Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Kurangi Layanan Kesehatan Warga
- 4 PPATK Koordinasi ke Aparat Penegak Hukum terkait Perputaran Uang Judi Online Rp28,48 Triliun Jadi Aset Kripto
- 5 Menteri Kebudayaan Fadli Zon Kunjungi Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin
Berita Terkini
-
Basarnas Banda Aceh evakuasi sopir angkutan umum terjepit
-
BKN Gandeng BRIN untuk Desain Profil ASN 20 Tahun ke Depan
-
Tim SAR masih terus cari ibu diterkam buaya
-
Jalur Akses Menuju Gunung Bromo dari Malang Terputus akibat Longsor
-
Masyarakat Sudah Jenuh, Polda Metro Jaya Akan Bentuk Tim Pemecah Kemacetan di Jakarta