Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 21 Agu 2017, 01:00 WIB

Bendera Merah Putih Terbalik di Malaysia

Foto: istimewa

Malaysia selama ini sering melecehkan dan menghina masyarakat Indonesia. Sikap mereka kerap kali tidak menghormati dan cenderung merendahkan dalam banyak hal. Ini juga kelemahan pemerintah Indonesia karena tidak pernah berani tegas dan keras kepada Malaysia sehingga negara tetangga ini terus mengulangi berbagai pelanggaran, penghinaan, atau pelecehan. Sikap pemerintah atau aparat Malaysia terharap tenaga kerja Indonesia juga berulangkali sangat tidak manusiawi.

Banyak tenaga kerja wanita yang bekerja di rumah tangga mengalami penyiksaan kejam, seperti diseterika, disiram air panas, dipukul, dan berbagai kekerasan lainnya. TKI yang bekerja di kebon bila melanggar, penanganannya sangat kejam. Ini terjadi sekali lagi karena kelemahan pemerintah Indonesia dan menganggap enteng masalah-masalah yang dialami bangsa sendiri sehingga Negeri Jiran itu kembali dan kembali melakukan pelanggaran yang sama.

Kali ini benar-benar pelecehan yang tak termaafkan. Buku upacara antarnegara adalah terbitan serius karena dibagikan kepada bangsa-bangsa ASEAN. Jadi, mestinya sudah melalui seleksi, koreksi, dan redaksi superketat. Maka ketika bendera Merah Putih menjadi putih merah, ini sudah penghinaan yang luar biasa. Karena sudah sering menghina, maka masyarakat Indonesia tidak percaya lagi bahwa itu bukan unsur kesengajaan.

Harus ada investigasi serius oleh pemerintah Indonesia. Jangan hanya terus mengirim nota keberatan. Hal itu tidak memberi efek jera. Malaysia harus diberi pelajaran tegas dan keras. Indonesia harus minta Malaysia mengklarifikasi kepada negara dan bangsa Indonesia, secara resmi oleh Perdana Menteri, bukan hanya konferensi pers oleh menteri olahraga.

Penarikan buku yang telah beredar luas dan sudah pembukaan Sea Games tidak ada artinya. Semua sudah melihat bendera putih merah tersebut. Investigator Indonesia harus menemukan pihak yang salah. Harus dibuat tim bersama Malaysia untuk menginvestigasi dan menemukan pihak yang salah. Apakah percetakan atau kementerian olahraga. Para korektor buku, penerbit, percetakan, dan kementerian olahraga Malaysia harus diinvestigasi.

Pihak yang bersalah harus dihukum menurut bukum Indonesia tentang ketentuan memperlakukan bendera nasional. Sekali lagi, tidak cukup minta maaf dengan konferensi pers dan hanya oleh seorang menteri. Perdana Menteri adalah penanggung jawab dan representasi negara. Dialah yang bertanggung jawab pelaksanaan Sea Games kali ini, sehingga kesalahan membalik bendera Merah Putih juga menjadi tanggung jawabnya. Untuk itu, dia pula yang wajib minta maaf kepada negara dan bangsa Indonesia.

Jika menyangkut bendera nasional saja pemerintah Indonesia juga lemah dan lembek dalam bersikap, jangan marah kalau ke depan, pelecehan dalam bengtuk lain akan terjadi oleh Malaysia. Bendera adalah simbol sakral suatu negara. Menghina bendera berarti menghina negara. Oleh karena itu, negara harus bertindak. Jangan lagi Indonesia lemah dengan sikap Malaysia yang selalu mengatakan serumpun bila tengah bersalah terhadap Indonesia.

Zaman sekarang tidak ada lagi serumpun. Apalagi ini menyangkut harga diri bangsa dan negara. Rakyat tengah menunggu sikap pemerintah. Apakah berani bersikap tegas dan keras kepada negara yang berulang kali melecehkan Indonesia atau takut terhadap Negeri Jiran ini.

Penulis: Arip, CS Koran Jakarta, Dika, Dimas Prasetyo, Dio, Fathrun, Gembong, Hamdan Maulana, Hayyitita, HRD, Ichsan Audit, Ikn, Josephine, Kelly, Khoirunnisa, Koran Jakarta, Leni, Lukman, Mahaga, Monic, Nikko Fe, Opik, Rabiatul Adawiyah, Rizky, Rohmad, Sujar, Tedy, User_test_2, Wahyu Winoto, Wawan, Zaky

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.