
Bencana Meluas hingga 18 Kecamatan, Ratusan Warga Cianjur Mengungsi
Warga terdampak pergerakan tanah di Kecamatan Kadupandak, Cianjur, Jawa Barat, mengungsi ke aula desa karena rumah mereka rusak dan tidak dapat lagi dihuni.
Foto: ANTARA/Ahmad Fikri).CIANJUR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mendata sekitar 888 orang warga pada sembilan kecamatan di Cianjur mengungsi, karena bencana alam seperti banjir, longsor, dan pergerakan tanah, yang terus meluas sejak dua hari terakhir.
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Kusmana Wijaya di Cianjur, Minggu (8/12), mengatakan jumlah kecamatan terdampak bencana alam juga bertambah menjadi 18 kecamatan sebagian besar di wilayah selatan Cianjur, sehingga pihaknya terus memperbarui data.
"Sekitar 2.760 jiwa terdampak bencana di 18 kecamatan, ratusan orang mengungsi, tiga orang meninggal dunia, dan satu orang luka-luka. Data akan terus diperbarui setiap hari, termasuk berbagai pelayanan bagi warga terus ditingkatkan," katanya.
Belasan kecamatan terdampak bencana banjir, longsor, dan pergerakan tanah adalah Agrabinta, Campaka, Campakamulya, Cibeber, Cibinong, Cijati, Kadupandak, Leles, Naringgul, Pasirkuda, Sindangbarang, Sukanagara, Takokak, Tanggeung, Cilaku, Pagelaran, Cikalongkulon, dan Cikadu.
Sedangkan ratusan warga yang mengungsi terpusat seperti di aula desa, tenda pengungsian, dan madrasah di sejumlah titik di Kecamatan Pagelaran, Tanggeung, Pasirkuda, Cibinong, Agrabinta, Leles, Takokak, Kadupandak, dan Sindangbarang.
Kemudian ada seribuan lebih warga memilih mengungsi ke rumah saudara yang dinilai aman dari bencana alam yang status Tangap Darurat Bencana (TDB) diperpanjang selama dua pekan.
Kerugian materi akibat bencana alam yang terjadi menyebabkan 439 rumah rusak, 357 rumah terancam, dan 484 rumah terendam banjir, sedangkan fasilitas umum yang rusak seperti dua kantor desa, lima masjid, 48 sekolah sekitar.
"Untuk pendataan rumah dan bangunan rusak sudah dilakukan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Cianjur, petugas gabungan hanya membantu pelaporan ketika terjadi bencana alam susulan yang menyebabkan rumah rusak bertambah," katanya.
Selama tanggap darurat bencana, pihaknya sudah mendirikan posko pelayanan mulai dari dapur umum, posko kesehatan, dan posko pendistribusian logistik, bagi warga di sembilan kecamatan terdampak, namun pelayanan khusus diberikan bagi warga di dua kecamatan Takokak dan Kadupandak.
"Untuk Posko TDB terpusat di Kecamatan Takokak dan Kadupandak, dimana pergerakan tanah terus meluas dan jumlah warga yang mengungsi terus bertambah. Untuk posko di tujuh kecamatan lain dilayani bersama petugas gabungan," katanya.
Berita Trending
- 1 Kemenag: Kuota 1.838 Jemaah Haji Khusus Belum Terisi
- 2 Kabupaten Meranti mulai laksanakan Program Makan Bergizi Gratis
- 3 Klasemen Liga 1 Setelah Laga-laga Terakhir Putaran ke-23
- 4 Pram-Rano Akan Disambut dengan Nuansa Betawi oleh Pemprov DKI
- 5 Dirut BPJS: Syarat Kepesertaan JKN Bukan untuk Mempersulit Jemaah Haji
Berita Terkini
-
Pertamina Patra Niaga, Kemendag dan Bareskrim Polri Segel SPBU Curang di Sukabumi
-
Mendiktisaintek Pastikan Semua Perguruan Tinggi akan Miliki Satgas PPKS
-
Pertamina Bersama Relawan Bakti BUMN Beri Edukasi dan Makanan Bergizi untuk Siswa Merauke
-
Tanggung Beban Berat, Presiden Prabowo: Saya Bertekad Akan Tingkatkan Kualitas Hidup para Hakim
-
Tingkatkan Pelayanan di Sektor Transportasi Laut, Pelindo dan Kemenhub Bersinergi