Bencana Kelaparan Mengancam Madagaskar
SUMBANGAN PAKAIAN I Penduduk Distrik Anjezika diundang ke tempat asosiasi Le CamlÈon untuk memilih pakaian dari koleksi sumbangan, di Antananarivo pada 13 Mei 2020. Le CamÈlÈon, sebuah asosiasi kemanusiaan independen yang didirikan pada tahun 2017.
Sedangkan kepala WFP, David Beasley, lewat Twitter mengatakan bahwa 400.000 orang "berbaris menuju kelaparan", 14.000 dalam kondisi seperti kelaparan.
"Jika kita tidak bertindak ASAP, jumlah orang yang menghadapi kelaparan akan mencapai 500.000 dalam beberapa bulan singkat. Para keluarga telah hidup dari buah kaktus merah mentah, daun liar dan belalang selama berbulan-bulan sekarang," katanya, Rabu.
"Ini bukan karena perang atau konflik, ini karena perubahan iklim. Ini adalah wilayah dunia yang tidak berkontribusi apa pun terhadap perubahan iklim, tetapi sekarang, merekalah yang membayar harga tertinggi," tegas Beasley. Menurut WFP, 1,14 juta orang di Madagaskar selatan tidak memiliki cukup makanan termasuk 14.000 dalam kondisi "bencana", dan ini akan berlipat ganda menjadi 28.000 pada Oktober. n SB/msn/N-3
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya