Belum Genap 100 Hari, Menteri Berikut Terkena “Reshuffel”
Amburadul urusan elpiji memunculkan isu reshuffle
Foto: istJAKARTA – Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani yang juga Ketua MPR mengaku belum mengetahui kapan dan siapa menteri Kabinet Merah Putih (KMP) yang akan dievaluasi presiden dan berpeluang untuk dicopot (reshuffle).
"Kapan reshuffle? Kami terus terang belum tahu. Apalagi orang yang di-reshuffle, saya lebih enggak tahu," kata Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.
Muzani menekankan bahwa perombakan susunan kabinet menjadi hak prerogatif yang sepenuhnya dikantongi presiden sebagai kepala negara.
"Hak sepenuhnya presiden selaku kepala pemerintahan untuk menilai para pembantunya. Kapan mengangkat dan mencopot menteri, haknya" ujarnya. Meski demikian, Muzani mengatakan bahwa partainya akan mendukung penuh keputusan diambil presiden sekiranya hendak melakukan reshuffle.
Dia berharap kader Gerindra yang duduk dalam Kabinet Merah Putih mampu berkinerja baik dalam mendukung program-program Astacita yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo.
"Kami berharap menteri membantu sepenuhnya dengan ketulusan, dengan kerelaan untuk mencapai Astacita seperti yang dijanjikan dalam kampanye-kampanye beliau," ujarnya, dikutip antara.
Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra yang juga Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengaku mendengar bahwa ada menteri yang masih kurang seirama dalam melaksanakan kinerjanya.
"Nah, memang saya ada dengar keluhan sedikit tentang masih ada yang kemudian kurang seirama. Nah, apakah itu yang dimaksud, nanti kita akan lihat seperti apa," kata Dasco di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis.
Lalu siapa yang bakal diganti? Menteri yang bakal diganti sudah disebut dengan jelas oleh presiden pada hari Rabu (5/2). Ketika itu, presiden menyebut bahwa menteri-menteridan kepala lembaga yang bekerja tidak benar akan segera diganti.
"Rakyat menuntut Pemerintah yang bersih dan benar, yang bekerja dengan benar. Jadi, saya ingin tegakkan itu. Kepentingan hanya untuk bangsa, rakyat, tidak ada kepentingan lain, yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, ya saya akan singkirkan," tandas Presiden . Dia mengatakan ini saat menjawab pertanyaan wartawan terkait kemungkinan reshuffle KMP selepas puncak peringatan Harlah Ke-102 NU di Jakarta.
"Kami tidak akan ragu-ragu bertindak. 100 hari pertama ya. Saya sudah beri istilahnya peringatan berkali-kali. Sekarang, siapa yang bandel, ndablek, tidak mau ikut dengan aliran besar tuntutan rakyat yaitu pemerintah yang bersih, akan saya tindak" tutur Presiden.
Redaktur: Aloysius Widiyatmaka
Penulis: Aloysius Widiyatmaka
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Kepala Otorita IKN Pastikan Anggaran untuk IKN Tidak Dipangkas, tapi Akan Lapor Menkeu
- 2 Presiden Prabowo Pastikan Pembangunan IKN Akan Terus Berlanjut hingga 2029
- 3 Danantara Jadi Katalis Perekonomian Nasional, Asalkan...
- 4 SPMB Harus Lebih Fleksibel daripada PPDB
- 5 Peningkatan PDB Per Kapita Hanya Dinikmati Sebagian Kecil Kelompok Ekonomi
Berita Terkini
- Persita Harapkan Dukungan Para Suporter di Kandang Sendiri
- Menuju Ibu Kota Baru, Progres Pembangunan Fisik IKN Hampir 90 Persen
- Edo Febriansah Pemain dengan Jumlah Tekel Terbanyak di Liga 1
- Siti Fauziah Terpilih Jadi Ketua Dewan Pengurus Korpri Sekjen MPR RI Periode 2025-2030
- Satu Kantong Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Sudah Muncul Profil DNA