Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Belanda Temukan Australia Jauh Sebelum Inggris Tiba

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kartografer Belanda, Hessel Gerritsz (1581-1632), menggabungkan banyak petanya ke dalam atlas. Ia diangkat menjadi kartografer resmi VOC pada 1617, dan semua jurnal kapal, peta, dan bagan harus diserahkan kepadanya.

Ini memberi Gerritsz akses yang belum pernah terjadi sebelumnya ke arsip VOC, dan peta paling awal yang menunjukkan bagian Australia yang dipetakan oleh Duyfken adalah peta Gerritsz pada 1622,Mar del Sur, Mar Pacifico(Laut Selatan, Laut Pasifik), yang mengotentikasi Duyfken karya Janszoon sebagai pelayaran Belanda pertama ke Australia dan mengukuhkan keberadaanterra australis incognita(tanah selatan tidak diketahui).

Bentrokan

Bagan Duyfken menunjukkan bahwa Janszoon mengunjungi Kepulauan Kei dan Aru (di Maluku atau kepulauan rempah-rempah) sebelum mendarat di Sungai Pennefather. Cape Keer-Weer diposisikan pada grafik sebagai titik di mana Duyfken harus berbalik setelah bentrokan dengan masyarakat adat Wik atau orang Aborigin pertama yang mencatat kontak dengan orang Eropa.

Dari 20 anggota awak kapal Duyfken, sembilan tewas dalam pertempuran kecil, dengan Janszoon kemudian melaporkan. Ada sembilan dari mereka dibunuh oleh Heathens, yang pemakan manusia. Jadi mereka terpaksa kembali karena tidak menemukan keuntungan yang bisa diambil di sana. Namun, bentrokan kemungkinan besar terjadi karena adanya upaya penculikan terhadap masyarakat adat.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top