Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Colin Huang, Pendiri dan CEO Pinduoduo

Belajar Menjadi Kaya

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Perjalanan Huang ke AS dimulai ketika ia mendaftar di University of Wisconsin untuk mendapatkan gelar master dalam ilmu komputer. Profesor yang menjadi pendidik Huang terkesan dengan kinerja mahasiswa itu dan memberinya rekomendasi untuk masuk ke perusahaan raksasa teknologi terbesar di awal 2000-an, Oracle, Microsoft, dan IBM. Dia menerima tawaran pekerjaan dari ketiganya, tetapi menolak semuanya untuk melamar pekerjaan di Google pada 2004, tahun yang sama saat perusahaan mesin pencari itu go public. "Microsoft sangat mapan, jika Anda ingin mendapatkan kartu hijau, itu mungkin tempat terbaik untuk pergi," kata Huang.

Namun, dia mengambil risiko dari ketidakpastian dengan perusahaan internet start-up dan taruhannya terbayar. Dalam tiga tahun saat Huang menjadi insinyur di Google, saham perusahaan melonjak dari 85 dollar AS menjadi lebih dari 500 dollar AS, memberinya kebebasan finansial dasar.

Pulang Kampung

Pada 2006, saat persaingan Google dengan Baidu memuncak di Tiongkok, Huang kembali ke kampung halaman. Namun, dia harus terbang bolak-balik ke AS untuk hal-hal kecil yang mengharuskan penandatanganan dari pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin. Karena perjalanan melintasi Pasifik menghabiskan stamina, Huang segera mengundurkan diri.

Pada 2007, Huang memulai usahanya sendiri berupa situs e-commerce bernama Ouku yang menjual barang elektronik dan peralatan rumah tangga. Dia menjual usaha itu pada 2010, kemudian memulai perusahaan keduanya Leqi, yang membantu merek asing memasarkan toko mereka di platform e-commerce populer seperti Tmall dan JD.com. Perusahaan ketiga Huang adalah sebuah studio game bernama Xunmeng yang menciptakan game role-playing berbasis web.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top