Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 24 Feb 2018, 01:00 WIB

Bekasi Kaji Penerapan Ganjil-Genap

Foto: istimewa

Penerapan ganjil-genap di jalan Tol Jakarta Cikampek akan melahirkan kemacetan baru di Bekasi. Warga akan memilik transportasi massal, baik kereta maupun bus Transjakarta.

BEKASI - Dewan Transportasi Kota Bekasi (DTKB), Jawa Barat, mulai mempertimbangkan untung-rugi rencana penerapan rekayasa lalu lintas ganjil-genap di Gerbang Bekasi Barat dan Bekasi Timur Tol Jakarta-Cikampek.

"Ini adalah kebijakan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dan Kementerian Perhubungan dalam menerapkan ganjil-genap di Tol Jakarta-Cikampek. Dari sisi kita, berdasarkan diskusi informal akan dilakukan kajian lebih dalam terkait untung-ruginya bersama Dinas Perhubungan dan Satuan Lalu Lintas Kota Bekasi pada awal pekan depan," kata Ketua DTKB Harun Al Rasyid di Bekasi, Jumat (23/2).

Dikatakan Harun, implementasi uji coba ganjil-genap pada 12-13 Maret 2018 diprediksi akan memberikan dampak yang luar biasa pada alur transportasi di sejumlah jalan arteri kawasan setempat.

"Penerapan pemilahan kendaraan berdasarkan nomor polisi ganjil-genap akan membuat Kota Bekasi lebih macet, khususnya di sejumlah lintasan jalur arteri pada jam operasionalnya. Kemacetan akan melebar ke berbagai tempat terutama lokasi yang ditetapkan ganjil-genap," katanya.

Pihaknya mencatat, volume lalin di sekitar Gerbang Tol Bekasi Barat setiap harinya berkisar 200.000 unit lebih kendaraan yang keluar-masuk Gerbang Tol Bekasi Barat. "Kota Bekasi ini termasuk tinggi, sebab Kota Bekasi termasuk pemilik kendaraan yang paling tinggi di luar jakarta," katanya.

Dia mengatakan, pengendara yang tidak lolos pemilahan plat nomor di dua gerbang tol tersebut akan beralih ke gerbang tol lainnya seperti di daerah Caman atau Jatibening, Kota Bekasi. "Kemacetan di dalam kota bisa meluas ke daerah lain seperti Caman, Jatibening yang tidak ditetapkan sebagai lokasi ganjil-genap. Bahkan di dalam tol pun bisa terjadi kemacetan. Misalnya, kalau ada pengemudi yang tidak tahu ada penerapan ganjil genap dan terpaksa harus muter di dalam tol," katanya.

Volume Kendaraan

Dewan Transportasi Kota Bekasi memperkirakan adanya dampak positif dari implementasi kebijakan tersebut, yakni berkurangnya volume kendaraan di lintasan Jalan Ahmad Yani menuju Gerbang Tol Bekasi Barat dan Jalan Joyo Martono menuju Gerbang Tol Bekasi Timur.

Menurut dia, pengendara motor dan mobil pribadi akan berkurang setengahnya sebab mereka akan lebih memilih bus umum atau mencari titik lain masuk lintasan Tol Jakarta-Cikampek.

Namun demikian sejumlah kemungkinan itu akan dibicarakan pihaknya dengan Dinas Perhubungan dan Satuan Lalu Lintas Polrestro Bekasi Kota dalam waktu dekat. Pihaknya juga akan mendorong Kementerian Perhubungan untuk lebih memasifkan sosialisasi terkait rekayasa lalin tersebut.

Secara terpisah, AVP Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru mengatakan. Kebijakan ganjil genap Tol Jakarta - Cikampek hanya berlaku selama pembangunan proyek infrastruktur strategis nasional di lokasi tersebut. "Betul. Hanya selama proyek berlangsung agar kepadatan di sana bisa ditangani," kata Heru.

Menurut Heru, secara umum kebijakan tersebut dilakukan dalam rangka menurunkan rasio jalan dengan kapasitas kendaraan yang melintas (V/C Ratio) dan meningkatkan kecepatan tempuh rata-rata di Jalan Tol Jakarta Cikampek.

Heru menjelaskan, paket kebijakan itu terintegrasi dan mencakup semua golongan kendaraan pengguna jalan, terdiri pengaturan jam operasional angkutan barang, prioritas jam Lajur Khusus Angkutan Umum (LKAU), serta pengaturan waktu kendaraan pribadi melalui skema ganjil genap di akses tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur.emh/Ant/P-5

Redaktur: M Husen Hamidy

Penulis: Antara, M Husen Hamidy

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.