Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pasokan Energi

Beban Puncak Listrik saat Lebaran Bakal Turun

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- PTPerusahaan Listrik Negara (PLN) mengungkapkan beban puncak pada saat Idul Fitri pada umumnya lebih rendah dibandingkan dengan beban puncak pada kondisi hari kerja dikarenakan banyaknya industri yang berhenti beroperasi (libur).

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah, Amir Rosidin menegaskan penurunan beban puncak karena banyaknya industri dan perkantoran yang libur. "Biasanya memang beban puncak menurun, namun kami akan tetap pastikan suplai dan keandalan tetap terjaga," ungkapnya di Jakarta, Jumat (24/5).

Dirinya mempekirakan pada Idul Fitri 1440 H/2019 beban malam hari, Sistem Kelistrikan Sistem Jawa Bali turun sebesar 56-60 persen.

Meski demikian, PLN akan menyiapkan satuan tugas distribusi yang tersebar di seluruh wilayah. Hal ini untuk menjamin pasokan listrik dan antisipasi gangguan jaringan selama Ramadan hingga lebaran nanti.

PLN telah menetapkan masa siaga Lebaran dari H-15 sampai dengan H+15 dengan membentuk Posko Lebaran yang beroperasi 24 jam. "Meski kebutuhan pasokan listrik saat Lebaran menurun, kehandalan sistem harus dijaga," imbuh Amir.

Pada saat Lebaran nanti, lanjutnya, daya mampu netto pembangkit sistem Jawa Bali adalah sebesar 34.716 mega watt (MW), sementara daya mampu pasok sebesar 27.817 MW jumlah ini cukup untuk melayani beban puncak lebaran yang diperkirakan mencapai 17.179 MW. Cadangan Operasi 10.637 MW dan Reserve Margin 62 persen.

Pastikan Kesiapan

Sementara itu, Amir mengungkapkan sejumlah upaya telah dilakukan untuk memastikan kesiapan dan keandalan sistem kelistrikan, meliput kesiapan (availability) unit pembangkit, penguatan jaringan transmisi dan distribusi.

Selain itu, menghentikan sementara pemeliharaan instalasi di transmisi dan gardu induk kecuali pekerjaan emergency/ perbaikan kerusakan atau gangguan peralatan.

Selanjutanya membuat rencana dan pola operasi unit-unit pembangkit berdasarkan perkiraan beban (load forecast) pada periode Hari Raya Idul Fitri di tahun-tahun sebelumnya, dengan menyiapkan cadangan putar (spinning reserve) lebih besar dibandingkan waktu reguler.

"Terakhir, melakukan pengawasan dan siaga di sejumlah obyek vital seperti masjid dan pusat keramaian terkait ketersediaan pasokan," tutup Amir. ers/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top