Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengelolaan Keuangan | Utang Jatuh Tempo Pemerintah pada 2025 Senilai Rp800,3 Triliun

Beban Fiskal Makin Berat ke Depan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Neraca Primer

Sementara itu, ekonom senior, Faisal Basri, mengungkapkan dalam Rancangan Anggaran dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, pemerintah kembali menghadapi defisit keseimbangan primer (primary balance) sehingga memaksa negara terus berutang untuk membayar bunga utang.

Faisal mengatakan pengelolaan anggaran pemerintah tidak menunjukkan perubahan paradigma dari tahun ke tahun sehingga mengakibatkan beban bunga utang makin meningkat. Primary balance selalu merah, kecuali pada 2023.

Karena itu, untuk membayar utang, pemerintah harus berutang. "Membayar bunga utang harus memang berutang. Karena primary balance-nya minus," ujar Faisal dalam diskusi yang diadakan oleh Bright Institute bertema "Reviu RAPBN 2025 Ngegas Utang!" di Jakarta, baru-baru ini.

Manajer Riset Sekretaris Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Badiul Hadi, mengatakan keseimbangan primer merupakan indikator penilaian kemampuan pemerintah mengelola anggaran terutama dalam menyeimbangkan antara penerimaan dan pengeluaran.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top