
BBMKG Medan Pantau Hilal Awal Ramadhan Pada Dua Titik di Sumut
Foto: AntaraMedan - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan akan memantau hilal awal bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah pada dua titik di Sumatera Utara (Sumut).
"Direncanakan dua titik di Sumatera Utara pada Jumat (28/2) sore," ucap Koordinator Geofisika BBMKG Wilayah I Medan Buha M Simanjuntak di Medan, Ahad.
Untuk titik pertama pemantauan hilal Ramdhan tahun ini, lanjut dia, yakni Rooftop Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan Pangeran Diponegoro Medan.
Kemudian, Pantai Binasi, Kecamatan Sorkam Barat sekitar 60 kilometer dari Kota Pandan merupakan ibu kota Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
"Kalau hilal itu, biasanya kan mau Maghrib ya. Tapi kita stay-nya mulai sekitar jam 16.00 WIB sampai terbenam matahari sudah di lokasi," kata dia.
Pemantauan hilal ini, ucap Buha, akan dilengkapi dengan peralatan, di antaranya teropong yang terkomputerisasi dengan teknologi informasi ketika terbenam matahari.
Adapun hasil pemantauan yang dilakukan oleh BBMKG Wilayah I Medan ini langsung dilaporkan kepada BMKG di Jakarta.
"Iya, ada dua tim kita turunkan di Sumatera Utara dilengkapi peralatan, seperti teropong," tegas Buha M Simanjuntak.
Kementerian Agama akan menggelar Sidang Isbat (penetapan) awal Ramadhan 1446 Hijriah/2025 pada 28 Februari 2025 yang akan menentukan awal bulan puasa bagi umat Islam di Indonesia.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, sidang ini akan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan ormas Islam, MUI, BMKG, ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung," ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Abu Rokhmad di Jakarta, Senin (10/2).
Abu Rokmad menjelaskan Menteri Agama Nasaruddin Umar dijadwalkan akan memimpin Sidang Isbat yang digelar di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta Pusat.
Menurut Abu Rokhmad, ada tiga rangkaian yang akan dilakukan dalam sidang isbat. Pertama, pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi. Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia.
"Ketiga, musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan kepada publik," kata dia.
Berita Trending
- 1 Aksi Bersih Pantai Menteri LH dan Panglima TNI di Pangandaran, Peringati Hari Peduli Sampah
- 2 Jangan Beri Ampun Pelaku Penyimpangan Impor. Itu Merugikan Negara. Harus Ditindak!
- 3 Andreeva Kejutkan Iga Swiatek dan Lolos ke Semifinal Dubai Open
- 4 Bima Arya Tegaskan Retret Kepala Daerah Tingkatkan Kapasitas Kepemimpinan
- 5 Akademisi: Perlu Diingat, Kepala Daerah yang Sudah Dilantik Sudah Menjadi Bagian dari Pemerintahan dan Harus Tunduk ke Presiden
Berita Terkini
-
Layanan Deteksi Infeksi Paru di Balikpapan
-
Jadi Etalase Indonesia, Provinsi Kaltim Harus Sejajar dengan Malaysia dan Brunei
-
Dana Desa Bisa Naik hingga Rp8 Miliar per Desa
-
Ramadan Bukan Penghalang, tetapi Pembelajaran Jangan Membebani Siswa
-
Beijing: Australia Terlalu Membesar-besarkan Latihan AL Tiongkok