Bawaslu: Pilkada DKI Jakarta Paling Rawan
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja saat memberikan keterangan pers di kawasan Menteng, Jakarta, Senin (1/7).
Bawaslu RI menyatakan berdasarkan pemetaan Sipekapilu, kerawanan Pilkada DKi Jakarta menempati posisi pertama.
JAKARTA - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja menyatakan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya dan pemerintah provinsi soal potensi kerawanan Pilkada Jakarta.
Bagja mengatakan bahwa pihaknya mengambil langkah tersebut berdasarkan pemetaan Bawaslu dalam Sistem Informasi Peta Kerawanan Pemilu (Sipekapilu) yang menempatkan Jakarta di posisi pertama, dan memenuhi empat dimensi Indeks Kerawanan Pemilu (IKP), yakni konteks sosial politik, penyelenggara pemilu, kontestasi, dan partisipasi.
"Kami kan mengambil itu dari sejarah Pilkada Jakarta. Sejarah Pilkada Jakarta jelas banyak masalah. Kemarin politisasi SARA, hoaks, konflik di tingkat grassroots (akar rumput) yang kami lihat pada pilkada di Jakarta sebelum ini," katanya saat memberikan keterangan pers di kawasan Menteng, Jakarta, Senin (1/7).
Selain itu, ia menyebut kondisi Jakarta yang sedang mengalami masa transisi dari status Daerah Khusus Ibu Kota menjadi Daerah Khusus Jakarta, juga perlu menjadi perhatian.
"Dengan jumlah penduduk dan juga kondisi geografis yang padat, maka itu perlu diperhitungkan betul untuk melihat, dan itu yang menjadi salah satu unsur kenapa Jakarta masuk di empat dimensi tersebut," jelasnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya