Bappenas Tekankan Ekonomi Biru Tak Terbatas pada Perikanan
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan sambutan dalam panel diskusi bertajuk “Unlocking the Blue Economy for Sustainable Growth: Creating Value and Promoting Investment to Improve Productivity”, di Badung, Bali, Selasa (3/9/2024).
Foto: ANTARA/Putu Indah SavitriBADUNG - Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti menekankan bahwasanya ekonomi biru tak terbatas pada perikanan, tetapi mencakup industri perdagangan, transportasi, pariwisata, riset, hingga energi terbarukan.
"Ekonomi biru tidak hanya soal perikanan, tetapi mencakup industri berbasis maritim, seperti perdagangan, transportasi, pariwisata, riset dan edukasi, energi terbarukan, hingga bioteknologi," ujar Amalia dalam panel diskusi terkait ekonomi biru dalam perhelatan Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLF MSP) di Badung, Bali, Selasa (3/9).
Adapun tema yang diangkat dalam panel diskusi tersebut, yakni "Unlocking the Blue Economy for Sustainable Growth: Creating Value and Promoting Investment to Improve Productivity".
Berangkat dari kesadaran akan luasnya sektor yang dicakup oleh ekonomi biru, Amalia mengajak seluruh negara, tidak terbatas kepada negara-negara anggota ASEAN, untuk berkolaborasi dengan Indonesia dalam pengembangan ekonomi biru.
Ia meyakini, ekonomi biru dapat berkontribusi dalam memberikan nilai tambah dan mempercepat pertumbuhan ekonomi masing-masing negara.
"Kami siap. Indonesia dan ASEAN, tentu saja, siap untuk berkolaborasi dengan negara mana pun dalam rangka mengembangkan ekonomi biru," ucap Amalia.
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa menyampaikan, ekonomi biru atau blue economy dapat menjadi menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Implementasi ekonomi biru disebut dapat turut menggerakkan berbagai industri, khususnya di bidang kelautan.
Dengan Blue Economy Roadmap, Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kontribusi ekonomi maritim terhadap PDB Indonesia dari 7,6 persen menjadi 15 persen pada tahun 2045.
Suharso menyatakan Indonesia berada pada jalur yang tepat untuk menerapkan (Ekonomi Biru) dan mencapai target 10 persen kawasan perlindungan laut (Marine Protected Areas/MPA) pada tahun 2030.
Di samping itu, ekonomi biru diyakini mampu menciptakan 12 juta lapangan kerja baru pada 2030, yang terbentuk dari pengembangan industri yang sudah berjalan, maupun industri-industri baru yang akan tercipta seiring implementasi dari ekonomi biru.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
Berita Terkini
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia
- Bangun Ekosistem Digital UMKM, Hibank dan Mitra Strategis Tandatangani MOU