Banyuwangi Komitmen Perkuat Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersama dengan Kepala Badan Informasi Geospasila (BIG) Prof. Muhammad Aris Marfai usai penadatangan kerja sama di Banyuwangi, Jawa Tmur.
Foto: ANTARA/HO-Humas Pemkab BanyuwangiBANYUWANGI - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, berkomitmen untuk terus memperkuat dan meningkatkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) salah satunya kerja sama dengan Badan Informasi Geospasial (BIG) untuk pemanfaatan satu Peta.
Dalam keterangannya di Banyuwangi, Minggu, kerja sama ini untuk mengintegrasikan layanan Satu Peta yang dimiliki oleh Badan Informasi Geospasial untuk dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam layanan publik.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengungkapkan bahwa langkah kerja sama ini akan menjadi acuan bersama untuk meningkatkan pembangunan, dengan kejelasan batas wilayah dalam berbagai tematiknya, akan mempercepat pelayanan yang diberikan kepada publik.
"Di Banyuwangi sendiri memang masih ada sejumlah peta kawasan yang belum sempurna, seperti halnya batas kabupaten di sisi barat dan beberapa hal lainnya," katanya.
Selain itu, lanjut Bupati Ipuk, kerja sama tersebut juga akan menjadi terobosan penting untuk memperkuat pelayanan pemerintahan di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.
"Satu Peta ini akan menjadi acuan bersama, baik antar-instansi pemerintah maupun dengan masyarakat. Dengan kesesuaian satu peta tentunya akan memberi kepastian investasi di daerah," ucap Ipuk.
Sementara itu, Kepala Badan Informasi Geospasila (BIG) Prof. Muhammad Aris Marfai menjelaskan bahwa dengan Satu Peta yang mengintegrasikan berbagai jenis Informasi Geospasial Tematik (IGT) bisa mempercepat proses pelayanan publik, khususnya yang berkaitan dengan perizinan dan layanan yang berbasis geospasial lainnya.
"Kami sedang mengembangkan Satu Peta versi 2 yang nantinya bisa diakses oleh publik, dan ini akan menjadi acuan bersama untuk berbagai hal yang berkaitan dengan geospasial," katanya.
"Di dalamnya nanti akan ada IGT tentang batas wilayah, rencana tata ruang wilayah, kawasan hutan dan lain sebagainya. Sementara ini baru ada 151 IGT," kata Aris menambahkan.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PAN-RB Abdul Hakim mengapresiasi kerja sama antara BIG dan Pemkab Banyuwangi, karena semakin meningkatkan SPBE yang dicanangkan pemerintah.
"Kematangan SPBE ini berkorelasi positif dengan pencapaian global transformasi pemerintahan digital Indonesia. Di antaranya pada nilaiGovTech MaturityIndex dari B pada 2020 menjadi A pada 2022," ujarnya.
Redaktur: -
Penulis: Alfred, Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Electricity Connect 2024, Momentum Kemandirian dan Ketahanan Energi Nasional
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Tim Putra LavAni Kembali Tembus Grand Final Usai Bungkam Indomaret
Berita Terkini
- Dishub Kota Medan luncurkan 60 bus listrik baru Minggu
- Pelatih Persija nilai pemainnya kurang antisipasi skema gol Persebaya
- Pemkab Bantul sebut pelaku usaha perikanan adalah pahlawan pangan
- Kasdam Brigjen TNI Mohammad Andhy Kusuma Buka Kejuaraan Nasional Karate Championship 2024
- BNI Kantongi Gold Rank ASRRAT 4 Tahun Berturut-turut