Bantuan Belum Mampu Turunkan Angka Kemiskinan secara Signifikan
AWAN SANTOSA Peneliti Mubyarto Institute - Indonesia menghadapi berbagai tekanan ekonomi, baik dari ekternal dan internal, maka penggunaan anggaran negara yang baik dan perencanaan yang baik adalah kunci untuk menyelamatkan perekonomian negara.
» Penurunan angka kemiskinan 2-3 persen sulit tercapai, selama ini hanya rata-rata 0,1-0,2 persen per tahun.
» Belanja negara yang tidak efisien harus dikurangi, apalagi yang terkesan pemborosan anggaran.
JAKARTA - Pemerintah dapat memanfaatkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang lebih rendah untuk melakukan intervensi dari sisi suplai. Intervensi dari sisi suplai diperlukan untuk mengantisipasi potensi kelangkaan bahan pangan dan masukan atau input produksi yang dapat terjadi pada 2024.
Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia, Fithra Faisal Hastiadi, mengatakan meskipun defisit APBN turun, pemerintah tetap perlu mempertahankan kewaspadaan terhadap risiko-risiko global yang dapat berdampak terhadap perekonomian Indonesia.
Risiko-risiko tersebut antara lain ketidakpastian geopolitik, kenaikan inflasi, dan perubahan iklim seperti fenomena El Nino. "Pemerintah perlu menyiapkan instrumen fiskal untuk mengantisipasi risiko-risiko tersebut," kata Fithra kepada Antara, di Jakarta, Kamis (4/1).
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya