![Bansos Tak Efektif Tekan Kemiskinan Ekstrem](https://koran-jakarta.com/images/article/bansos-tak-efektif-tekan-kemiskinan-ekstrem-231130090008.jpeg)
Bansos Tak Efektif Tekan Kemiskinan Ekstrem
![Bansos Tak Efektif Tekan Kemiskinan Ekstrem](https://koran-jakarta.com/images/article/bansos-tak-efektif-tekan-kemiskinan-ekstrem-231130090008.jpeg)
DISTRIBUSI BERAS - Proses pendistribusian beras medium program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh Bulog Cabang Bandung di Bandung, Jawa Barat, Selasa (28/11). Kementerian Keuangan menyiapkan anggaran 18,57 triliun rupiah untuk bantuan sosial (bansos) beras hingga Desember 2023.
Penyaluran bantuan sosial pangan tak mampu menurunkan angka kemiskinan di masyarakat.
JAKARTA - Bantuan Sosial (Bansos) dinilai tak efektif menekan angka kemiskinan ekstrem lantaran tak berpengaruh terhadap perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat. Bansos dikhawatirkan justru mendorong peningkatan belanja nonporduktif sehingga tak mempunyai daya ungkit bagi kinerja perekonomian nasional.
Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan, mengatakan kesenjangan sosial di Indonesia sangat memprihatinkan. Ketimpangan Pengeluaran menurut Badan Pusat Statistik (BPS) naik dari 0,381 pada September 2022 menjadi 0,388 pada Maret 2023.
Namun kalau berdasarkan pendapatan, ketimpangan pada 2022 bisa mencapai lebih dari 0,6 sehingga kondisi tersebut rentan terhadap konflik sosial. Dia menjelaskan indeks gini lebih besar dari 0,5 berarti distribusi pendapatan sangat buruk.
"Kalau lebih besar dari 0,6, tinggal menunggu waktu terjadi revolusi sosial," ungkapnya saat dihubungi Koran Jakarta, Rabu (29/11).
Bansos tidak mengubah orang dari miskin menjadi sejahtera. Dia menganalogikan dari pendapatan 250 ribu rupiah sebulan, kemudian mendapat bansos 150 ribu rupiah sebulan sehingga totalnya menjadi 400 ribu rupiah sebulan. Pendapatan tersebut, tegasnya, tetap termasuk penduduk miskin.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya