Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stimulus Sosial - Di Kulon Progo, Tingkat Kemiskinan Ekstrem Masih Tinggi

Bansos Tak Efektif Tekan Kemiskinan Ekstrem

Foto : ANTARA/RUBBY JOVAN

DISTRIBUSI BERAS - Proses pendistribusian beras medium program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh Bulog Cabang Bandung di Bandung, Jawa Barat, Selasa (28/11). Kementerian Keuangan menyiapkan anggaran 18,57 triliun rupiah untuk bantuan sosial (bansos) beras hingga Desember 2023.

A   A   A   Pengaturan Font

"Bulan depan begitu lagi. Jadi, dalam hal ini, Bansos tidak mengurangi penduduk miskin. Begitu seterusnya. Maka itu, bansos tidak pengaruh pada jumlah rakyat miskin," ujar Anthony.

Berikan Bantuan

Baca Juga :
Produksi Karet Turun

Sementara itu, anggota Komisi VIII DPR RI, My Esti Wijayanti, merespons tingginya angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menembus 14 ribu jiwa. Angka tersebut mencapai 16,39 persen dari total penduduk atau jauh di atas rata-rata nasional.

"Kemiskinan ekstrem itu nanti kan kita akan pilah, sehingga yang masih bisa didampingi untuk produktif tidak hanya mendapatkan bantuan PKH ataupun BPNT, tetapi ada dukungan untuk usaha. Karena target pemerintah pusat memang ekonomi ekstrem ini beberapa tahun ke depan harus nol sehingga yang di bawah ini yang harus kita berikan bantuan, tentu tidak boleh hanya memberikan ikannya saja, tetapi juga kailnya," ujar My Esti dikutip dari laman resmi DPR RI saat meninjau di Kulon Progo, Selasa (28/11).

Seperti diketahui, seseorang dapat dikategorikan masuk dalam kemiskinan ekstrem apabila pengeluaran di bawah 10.739 rupiah per orang per hari atau setara 322.170 rupiah per orang per bulan. Sesuai dengan rilis dari BPS pada 16 November 2023 angka kemiskinan di Kulon Progo sebesar 15,64 atau mengalami penurunan 0,75 persen dari tahun 2022 sebesar 16,39.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top