![Bangun Kesetaraan Gender melalui Peran Anak Perempuan](https://koran-jakarta.com/images/article/php38_a_o_resized.jpg)
Bangun Kesetaraan Gender melalui Peran Anak Perempuan
![Bangun Kesetaraan Gender melalui Peran Anak Perempuan](https://koran-jakarta.com/images/article/php38_a_o_resized.jpg)
Osin (tengah) asal Lembata, Nusa Tenggara Timur, ketika berperan sebagai Menteri Koordinator (Menko) Maritim
Memperbaiki "Mindset"
Jika dipertanyakan, siapa yang bertanggung jawab soal kenyamanan anak perempuan di ruang publiK? Dwi melihat ini tidak seutuhnya persoalan yang mesti di selesaikan pemerintah, tapi lebih baik perlu melibatkan semua elemen, termasuk masyarakat sendiri.
Sebagian besar ranah kenyamanan, kesejahteraan ataupun keamanan lingkungan anak perempuan itu ada di mindset masyarakat. "Norma 'sesat' yang hidup di masyarakat lah yang paling utama harus kita perangi, seperti kebiasaan anak atau perempuan dewasa disiulin, anak perempuan tidak masalah dipegang-pegang misalnya, itu masalah sebenarnya, entah untuk alasan apapun itu," terangnya.
Norma sesat itu, yang pada akhirnya menjadi pijakan masyarakat untuk terus melakukan hal demikian, dan benar saja tindakan mensiul sudah terjadi sejak dulu, dan mungkin tidak banyak orang yang tahu, khususnya laki-laki bahwa itu tindakan pelecehan terhadap wanita.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya