Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Strategi Pembangunan I Tiongkok Menimbun Lebih dari Setengah Biji-bijian Dunia

Bangun Kemandirian untuk Antisipasi Krisis Pangan Dunia

Foto : Sumber: Global Food Security Index 2020 –Litbang K
A   A   A   Pengaturan Font

Bahkan Organisasi Pangan Dunia (Food and Agriculture Organization/ FAO) jauh-jauh hari sudah mengingatkan akan potensi krisis pangan dunia di masa pandemi Covid-19. Persoalan pangan ini juga jadi perhatian serius Kementerian Pertahanan (Kemhan). Kemhan ingin meningkatkan ketahanan pangan guna mengantisipasi munculnya dampak terburuk dari pandemi.

Presiden Joko Widodo saat menanam jagung di area pertanian di Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan akhir November tahun lalu berharap dengan makin banyak petani yang menanam jagung supaya kebutuhan jagung secara nasional dapat tercukupi. Setiap hektare dari lahan pertanian tersebut diharapkan mampu menghasilkan jagung 6 sampai 7 ton. Dengan demikian kekurangan stok jagung secara nasional dapat segera kita tutup dan tidak usah impor lagi.

Krisis Pangan Nyata

Pakar Pertanian dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, Surabaya, Zainal Abidin, mengatakan upaya penimbunan pangan oleh sejumlah negara menunjukkan bahwa prediksi soal krisis pangan di masa depan akan menjadi kenyataan.

Untuk itu, tambah Zainal, Indonesia harus membangun kemandirian pangan melalui swasembada agar terwujud kedaulatan pangan. Keberdaulatan itu berarti negara berhak dan sanggup mengatur urusan pangannya sendiri. Sedangkan Indonesia sebagai negara agraris, harusnya sanggup mencukupi kebutuhan sendiri. "Namun dengan besarnya impor, artinya tidak ada kedaulatan pangan karena kita masih bergantung negara lain," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top