Balitbanghub Susun Strategi Kinerja Transportasi Laut
Kepala Balitbanghub, Umiyatun Hayati Triastuti saat membuka diskusi daring dengan tema, Strategi Transportasi Laut dalam Meningkatkan Kinerja Logistik pada masa pandemi.
Foto: IstimewaJAKARTA -Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki dua per tiga wilayah berupa lautan. Untuk dapat memperlancar pendistribusian logistikBadan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) menyusun strategi kinerja yang diperlukan oleh sarana transportasi laut.
KepalaBalitbanghub, Umiyatun Hayati Triastuti menjelaskan saat ini indeks daya saing logistik Indonesia masih berada di bawah Singapura (4,0), Thailand (3,41), Vietnam (3,27) serta Malaysia (3,22).
Indeks daya saing ini diukur dari efisiensi on the ground rantai suplai perdagangan atau kinerja logistik. Untuk ini, pihaknya melakukan diskusi daring dengan tema Strategi Transportasi Laut dalam Meningkatkan Kinerja Logistik pada Masa Pandemi.
"Rantai suplai makanan merupakan tulang punggung perdagangan dan bisnis internasional. Untuk itu, kita harus mencarikan jalan keluar yang terbaik agar pendistribusian logistik ke seluruh Indonesia berjalan lancar dan efektif," kataUmiyatun dalam keterangan tertulisnya, akhir pekan lalu.
Ia menambahkan upaya peningkatan indeks ini perlu dilakukan sehingga transportasi laut perlu dikelola dengan baik guna menunjang perekonomian nasional. Namun dengan adanya pandemi Covid-19 di Indonesia, serta terjadinya berbagai pembatasan penumpang sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran virus, berimbas pada aktivitas transportasi laut.
"Dengan adanya pandemi ini, dibutuhkan penanganan khusus berupa peraturan dan pengambilan kebijakan yang tepat," kataUmiyatun.
SedangkanAsisten Deputi Moneter dan Sektor Eksternal Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ferry Irawan mengatakan bahwa program tol laut merupakan program yang sangat efisien sebagai sarana distribusi pangan ke seluruh wilayah di Indonesia. Sistem logistik ini masuk kedalam cakupan kebijakan Sistem Logistik Nasional (Sislognas) kedepannya.
"Tol laut sangat efektif karena secara rutin dan terjadwal menjangkau dan mendistribusikan logistik ke daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP)," katanya.
Untuk diketahui, arah kebijakan utama transportasi laut untuk tahun 2020-2024 adalah mewujudkan logistik maritim dalam negeri, meningkatkan konektivitas terhadap jaringan pelayaran internasional, pengembangan Pelabuhan hub internasional dan Pelabuhan pendukung tol laut, pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana keselamatan, peningkatan compliance terhadap standar/regulasi internasional, peningkatan keterpaduan antar moda dan antar wilayah, peningkatan teknologi informasi, pemanfaatan pembiayaan alternatif, peningkatan kualitas keselamatan dan pelayanan publik di Pelabuhan, serta revitalisasi kelembagaan Ditjen Perhubungan Laut.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Agus Supriyatna
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Electricity Connect 2024, Momentum Kemandirian dan Ketahanan Energi Nasional
- 2 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Tim Putra LavAni Kembali Tembus Grand Final Usai Bungkam Indomaret