
Balai Karantina Sumatera Selatan Mengoptimalkan Klinik Ekspor Edukasi UMKM
Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Sumsel Kostan Manalu.
Foto: ANTARAPALEMBANG– Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Sumatera Selatan mengoptimalkan klinik ekspor untukmelakukan edukasi pengusaha dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mengekspor produknya.
"Dengan mengoptimalkan klinik ekspor yang ada di Kantor BKHIT provinsi ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pengusaha dan pelaku UMKM mengenai prosedur ekspor produknya dan komoditas daerah yang berpotensi dipasarkan ke luar negeri," kata Kepala BKHIT Sumsel Kostan Manalu, di Palembang, Senin (17/3).
Menurut dia, bagi pengusaha dan pelaku UMKM yang ingin mengetahui prosedur ekspor dapat berkunjung ke Klinik Ekspor di Kantor BKHIT Sumsel kawasan Jalan Kolonel H Barlian kilometer enam (km 6) Palembang.
Selain memberikan pengetahuan tentang langkah-langkah memahami regulasi ekspor, pihaknya juga berupaya memberikan penjelasan terkait pembiayaan ekspor, dan persiapan usaha memasuki pasar internasional.
"Silakan datang ke klinik ekspor, petugas kami akan memberikan penjelasan mengenai prosedur ekspor dan cara menyiapkan produk atau barang dengan kemasan yang baik agar memenuhi ketentuan karantina negara tujuan," ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk menembus pasar dunia harus melalui proses karantina komoditas hewan, ikan, dan tumbuhan yang akan diekspor atau dilalulintaskan antarnegara, serta memenuhi prosedur ekspor yang ditetapkan pemerintah dan negara tujuan.
Petugas BKHIT Sumsel siap membantu memastikan komoditas yang akan diekspor sehat dan tidak membawa hama penyakit yang bisa membahayakan kesehatan manusia, serta pengembangan pertanian, peternakan, dan perkebunan di negara tujuan.
Untuk memastikan komoditas yang akan diekspor terjamin kesehatannya atau terbebas dari hama penyakit hewan, ikan dan organisme pengganggu tumbuhan, serta ketelusuran produk ekspor, pihaknya siap membantu melakukan pengawasan dan pendampingan kekarantinaan.
Melalui upaya tersebut diharapkan semakin banyak komoditas asal provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu bisa dipasarkan ke luar negeri, jelas Kostan Manalu.
Berita Trending
- 1 Polresta Pontianak siapkan 7 posko pengamanan Idul Fitri
- 2 TNBTS menyangkal pelarangan drone berkaitan dengan ladang ganja
- 3 Polda Sulawesi Barat Menggelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis kepada Masyarakat
- 4 Rupiah Tak Kuasa Hadapi Tekanan Bertubi-tubi, Simak Prosyeksinya
- 5 Pemerintah Harus Kendalikan Kenaikan Impor
Berita Terkini
-
PBB: Jumlah Pengungsi Akibat Bencana Iklim Capai Rekor
-
Dinsos DKI: DTKS Tak Digunakan untuk Bansos 2026
-
Terminal Kalideres Peroleh Tambahan Layanan Bus Transjakarta untuk Lebaran
-
Putri KW Kalahkan Chiu Pin-Chian di Swiss Open 2025
-
Film Komang Angkat Kisah Perjuangan Cinta Komika Raim Laode dan Istrinya