Bahrain Luncurkan Tender Tenaga Surya 44 MW
Foto: IstimewaOtoritas Listrik dan Air Bahrain (EWA) telah menerbitkan tender untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 44 MW di kampus Universitas Bahrain (University of Bahrain/UOB). Proyek ini bertujuan untuk menghasilkan sekitar 75 Gigawatt-jam (GWh) energi bersih setiap tahunnya, mendukung komitmen Bahrain untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 30 persen pada tahun 2035 dan mencapai nol emisi pada tahun 2060.
Selain itu, proyek ini akan memanfaatkan lahan parkir universitas yang luas dan lahan terbuka untuk pengembangan sistem PV surya yang dipasang di tanah dan di tempat parkir.
“Tender untuk proyek ini akan dilaksanakan secara turnkey, meliputi rekayasa, desain, manufaktur, pasokan material, instalasi, pengujian, komisioning, dan pekerjaan sipil dan elektromekanis,” kata EWA dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Zawya, Selasa (12/11),
Tender yang diterbitkan pada 7 November 2024 ini memungkinkan perusahaan yang berminat untuk membeli dokumen hingga 21 November. Proposal harus diserahkan paling lambat 1 Desember 2024, dengan pembukaan penawaran dijadwalkan pada 2 Desember. Kontraktor yang terpilih akan memiliki waktu dua tahun untuk menyelesaikan proyek ini.
Peserta lelang harus memiliki rekam jejak dalam menjalankan setidaknya sepuluh proyek PV surya yang terhubung dengan jaringan, termasuk dua proyek PV surya di tempat parkir dan satu proyek PV surya yang dipasang di tanah dalam tiga tahun terakhir. Mereka juga harus menunjukkan pengalaman dalam mengelola pembangkit listrik tenaga surya yang terhubung ke jaringan dengan kapasitas 20 MW atau lebih tinggi dalam lima tahun terakhir.
Selain itu, peserta lelang diharuskan memiliki omset tahunan kumulatif minimum 50 juta dolar AS selama tiga tahun terakhir dan mempertahankan rasio likuiditas rata-rata 1,5 atau lebih tinggi, yang didukung oleh laporan keuangan yang telah diaudit.
Bahrain ingin mengoperasikan 255 MW kapasitas pembangkit listrik tenaga surya pada tahun 2025 dengan menggunakan net metering, tender untuk proyek-proyek berskala besar, dan mandat energi terbarukan untuk gedung-gedung baru. Target energi terbarukan kerajaan ini membayangkan 700 MW kapasitas pembangkit listrik tenaga surya, angin, dan energi dari sampah pada tahun 2030. Menurut Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA), negara Timur Tengah ini hanya memiliki 57 MW kapasitas PV yang terpasang pada akhir tahun 2023.
Berita Trending
- 1 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 2 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 3 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 4 Sabtu, Harga Pangan Mayoritas Turun, Daging Sapi Rp131.990 per Kg
- 5 Desa-desa di Indonesia Diminta Kembangkan Potensi Lokal