Bahaya Iklim Dapat Kurangi Ekonomi Global hingga 10 Persen pada 2050
Ilustrasi. Seorang petani memanen melon varietas pertiwi di Smart Green House (SGH), Agro Edukasi Wisata Ragunan, Jakarta, Senin (5/2/2024).
ZURICH - Bahaya iklim telah menyebabkan kerugian ekonomi tahunan Amerika Serikat sebesar 97 miliar dollar AS atau 0,4 persen dari output ekonomi tahunannya, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada 28 Februari oleh raksasa reasuransi Swiss Re.
Grup yang berbasis di Zurich, yang bertindak sebagai perusahaan asuransi, menegaskan kembali bahwa perubahan iklim dapat mengurangi output perekonomian global sebesar tujuh hingga 10 persen pada tahun 2050.
Untuk saat ini, Filipina adalah negara yang mengalami kerugian ekonomi tahunan tertinggi akibat dampak empat bahaya cuaca utama yang diteliti - banjir, topan tropis, badai musim dingin, dan badai petir hebat - sebesar tiga persen dari produk domestik bruto (PDB).
"Perubahan iklim menyebabkan kejadian cuaca yang lebih buruk, sehingga berdampak lebih besar terhadap perekonomian," kata kepala ekonom Swiss Re group, Jerome Jean Haegeli. "Oleh karena itu, mengambil langkah-langkah adaptasi menjadi semakin penting."
Untuk memahami bagaimana perusahaan asuransi dapat menilai risiko, penelitian yang didasarkan pada data tahun 2022 ini menganalisis dampak bencana alam yang paling sering terjadi terhadap PDB di 36 negara sampel.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya