Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bagaimana Kelanjutan Kesepakatan Energi Bersih antara Indonesia dan Vietnam?

Foto : Istimewa

Kapal-kapal berlayar di dekat tongkang bermuatan penuh batu bara di sungai Mahakam di Samarinda, Kalimantan Timur, pada 19 Desember 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

Ketidaksesuaian antara uang dan harapan
Dana yang dijanjikan untuk JETP hanya sebagian kecil dari yang dibutuhkan negara-negara. Indonesia mengatakan membutuhkan lebih dari 97 miliar dolar AS dan Vietnam sekitar 134 miliar dolar AS untuk memenuhi target mereka pada tahun 2030.

Sumber pendanaan juga menimbulkan kekhawatiran. Setidaknya 96 persen diharapkan akan diambil sebagai utang, sedangkan sisanya sebagai hibah, menurut Pusat Energi ASEAN, sebuah organisasi antarpemerintah yang mengkaji kepentingan energi Asia Tenggara.

Negara-negara miskin mengkritik penggunaan pinjaman untuk pembiayaan iklim. Mereka mengatakan utang menghalangi mereka beradaptasi dengan cepat terhadap dampak iklim, meskipun negara-negara kaya secara historis telah mengeluarkan gas yang paling banyak menyebabkan pemanasan global .

"Indonesia dan Vietnam menghadapi risiko serupa terkait kemampuan mereka untuk membayar utang-utang ini dan dampak selanjutnya terhadap rasio utang terhadap pendapatan dan kesehatan fiskal nasional," tulis para peneliti di Proyek Perubahan Iklim dan Energi ASEAN.

"Kesepakatan tersebut dirancang untuk menarik calon investor," kata Fabby Tumiwa dari Institute for Essential Services Reform, lembaga pemikir Indonesia yang berfokus pada kebijakan dan regulasi energi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top