Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Maritim

Bagaimana Kehidupan Bajak Laut  yang Sebenarnya?

Foto : afp/ PAUL J. RICHARDS
A   A   A   Pengaturan Font

Yang menyatukan para bajak laut yang berbeda ini adalah impian untuk menghasilkan banyak uang karena seorang bajak laut bisa mendapatkan 100 hingga 1.000 kali lipat gaji seorang pelaut.

Pada Juli 1693 misalnya, bajak laut bernama Thomas Tew dari Rhode Island menjarah emas dan perak senilai 100.000 poundsterling, permata, mutiara, gading gajah, rempah-rempah, sutra, dan bubuk mesiu, dari sebuah kapal yang menuju tempat yang sekarang menjadi wilayah Arab Saudi.

Kemudian, pada bulan September 1695, Avery melucuti kapal harta karun Kaisar Mughal Aurangzeb dan mendapatkan 600.000 poundsterling berupa emas, perak, dan permata, sebuah hasil jarahan terbesar dalam sejarah bajak laut.

Meskipun saat ini penekanannya adalah pada bajak laut Karibia, kapal-kapal terkaya berlayar antara pelabuhan Laut Merah di Jeddah di Arab Saudi modern, Mocha di Yaman, dan Surat di India. Namun para perompak tidak selalu menghabiskan rejeki nomplok mereka dengan bijak.

Selama Perang Suksesi Spanyol, yang berlangsung dari 1701 hingga 1714, pihak swasta yang dikontrak oleh pemerintah Eropa untuk menyita kapal musuh, bisa menyimpan sekitar 80 persen hasil jarahan mereka. Segera setelah perdamaian ditandatangani, sumber pendapatan yang menguntungkan ini lenyap.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top