Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Maritim

Bagaimana Kehidupan Bajak Laut  yang Sebenarnya?

Foto : afp/ PAUL J. RICHARDS
A   A   A   Pengaturan Font

Impian yang Menyatukan

Pada puncak kekacauan, sekitar tahun 1720, terdapat hingga 32 kapal bajak laut yang diawaki oleh 2.400 pelaut multietnis mengganggu Karibia pada waktu tertentu. Sekitar setengahnya adalah orang Inggris. Seperempat dari bajak laut Inggris ini berasal dari kota pelabuhan Bristol, Liverpool dan Plymouth, sementara sepertiga lainnya berasal dari London Raya. Seperempat dari seluruh perompak adalah orang Amerika Utara terutama dari Boston, Rhode Island, New York, dan Charleston.

"Bajak laut adalah manusia laut, bukan bangsawan yang dianiaya dan membalas dendam atas kehilangan kehormatan mereka, seperti yang Hollywood ingin kita percayai," kata Marcus Rediker, penulisVillains of All Nations: Atlantic Pirates in the Golden Age. "Beberapa dari mereka telah menjadi pekerja tepi laut yang diperbudak, beberapa lagi adalah nelayan dan orang awam biasa. Sebagian besar dari mereka adalah pelaut di Angkatan Laut Kerajaan Inggris dan khususnya industri pelayaran dagang, di mana mereka pernah mengalami pekerjaan yang menantang maut, dan makan makanan yang buruk," ungkap dia.

Satu dari lima perompak memulai usahanya setelah melakukan pemberontakan di laut, namun sebagian besar menjadi sukarelawan setelah perompak menyita kapal dagang mereka. Para tukang kayu dan dokter yang berketerampilan tinggi mungkin akan direkrut secara paksa, namun sebagian besar kapten kapal, seperti Samuel "Black Sam" Bellamy. Ia memaksa siapapun untuk ikut bersama mereka, dan mengatakan bahwa mereka tidak akan menerima siapapun yang bertentangan dengan keinginan mereka.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top