Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bagaimana Cokelat Bisa Melawan Perubahan Iklim

Foto : AFP/Axel Heimken

Pabrik Biochar | CEO perusahaan Circular Carbon, Peik Stenlund, berdiri di samping karung berisi biochar yang ada di gudang penyimpanan di pabrik Circular Carbon di Hamburg, Jerman, pada awal Mei lalu. Produk biochar ini diklaim mampu menangkap 2,6 miliar dari 40 miliar ton CO2 yang saat ini diproduksi oleh umat manusia setiap tahunnya.

A   A   A   Pengaturan Font

Circular Carbon sendiri merupakan salah satu pabrik biochar yang terbesar di Eropa yang menerima pengiriman sekam kulit kakao melalui jaringan pipa dari pabrik cokelat tetangga. Produk biochar sendiri mampu menjebak CO2 yang terkandung dalam sekamnya, sama halnya dengan proses menjebak CO2 pada tanaman lain.

"Jika kulit kakao dibuang seperti biasa, karbon di dalam produk sampingan yang tidak terpakai akan terlepas ke atmosfer saat terurai. Sebaliknya, karbon diserap dalam biochar selama berabad-abad," menurut David Houben, ilmuwan lingkungan di institut UniLaSalle di Prancis. "Satu ton biochar dapat menyimpan setara dengan 2,5 hingga tiga ton CO2," papar Houben.

Biaya Karbon

Proses produksi biochar di pabrik Circular Carbon disebut sebagai pirolisis, juga menghasilkan volume biogas tertentu yang bisa dijual kembali ke pabrik tetangga. Secara keseluruhan, 3.500 ton biochar dan hingga 20 megawatt jam gas diproduksi oleh pabrik ini setiap tahunnya dari 10.000 ton sekam kulit kakao.

Biaya produksinya, menurut Houben, juga bisa menjadi penghalang karena bisa mencapai sekitar 1.000 euro per ton dan biaya itu terlalu mahal untuk seorang petani.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top