
Babel Luncurkan Sekolah Perempuan
ABDUL FATAH, Wakil Gubernur Kepulauan Babel
Foto: ISTIMEWAPANGKALPINANG - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) meluncurkan sekolah perempuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia ibu rumah tangga dalam mewujudkan keluarga yang sehat dan sejahtera.
"Dengan adanya sekolah perempuan ini dapat membangun kesetaraan antara perempuan dengan pria di berbagai aspek," kata Wakil Gubernur Kepulauan Babel, Abdul Fatah usai meresmikan sekolah perempuan di Pangkalpinang, Senin (24/11).
Ia mengatakan sekolah perempuan ini untuk mendidik dan melatih keterampilan ibu rumah tangga produktif di perdesaan dan kelurahan, sebagai upaya pemerintah provinsi dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat perdesaan.
Selain itu, sekolah perempuan ini juga sebagai upaya menekan angka kekerdilan (stunting), kematian ibu, anak dan kekerasan terhadap ibu dan anak di negeri Serumpun Sebalai ini.
"Untuk saat ini sekolah perempuan didirikan di Desa Jelutung, Rukem, dan ditargetkan tahun depan seluruh desa dan kelurahan se-Babel memiliki sekolah perempuan," ujarnya.
Menurut dia, sekolah perempuan ini tidak hanya mempercepat pembangunan daerah, tetapi juga meningkatkan partisipasi perempuan di dunia politik, pemerintahan dan aspek lainnya.
"Kita berharap kaum perempuan dapat memperkecil kesenjangan antara perempuan dengan laki-laki," katanya.
Ketua TPKK Provinsi Kepulauan Babel, Melati Erzaldi Rosman mengatakan sekolah perempuan didirikan karena adanya kesenjangan antara kaum perempuan dengan lakilaki untuk berkontribusi dalam membangun Provinsi Kepulauan Babel.
"Potensi kaum perempuan ini sangat besar, tetapi masih di bawah kaum laki-laki," ujarnya.
Ia menambahkan peluncuran sekolah perempuan yang bertemakan "Perempuan unggul, berdaya, maju dan Indonesia maju" artinya kuncinya ada di perempuan.
"Peluncuran sekolah perempuan merupakan rangkaian dari peringatan Hari Kartini ini sangat penting, bagaimana kita menciptakan perempuan-perempuan berdaya saing secara ekonomi dan bisa menjadi kontributor pembangunan daerah ini," katanya.
Sasar Akar Rumput
Seperti diketahui, gagasan membangun "sekolah Perempuan" salah satunya diinsiasi oleh Lingkaran Pendidikan Alternatif (KAPAL) Perempuan.
Direktur Institut KAPAL Perempuan, Misiyah mengatakan forum sekolah perempuan hadir dengan metodologi pendidikan kritis yang menyasar kaum perempuan akar rumput di desa-desa di Indonesia. Sekolah ini sebuah modul pendidikan dengan silabus gender, pluralisme, kesehatan reproduksi dan seksualitas, pengorganisasian, dan juga advokasi.
Dengan materi tersebut, kata Misiyah, Sekolah Perempuan mengembangkan empat tahapan pendidikan, yaitu tahap pertama, membangun kesadaran kritis, tahap kedua membangun kemampuan analisis sosial, tahap ketiga membangun kemampuan dalam melakukan strategi dan advokasi, kemudian tahap keempat adalah tahap pelatihan.
Diharapkan setelah mengikuti metode pendidikan tersebut, akan ada perubahan pola pikir yang lebih kritis dan lebih peduli dalam menyikapi masalah yang ada dilingkungannya, serta mengetahui akan hak-haknya sebagai perempuan yang harus setara dengan laki-laki dalam hal apapun sehingga diskriminasi, kekerasan, ketidakadilan terhadap kaum perempuan bisa berkurang. ruf/ant/AR-3
Penulis: Antara, Muhamad Ma'rup
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Ini Tujuh Remaja yang Diamankan Polisi, Diduga Terlibat Tawuran di Jakpus
- 2 Cemari Lingkungan, Pengelola 7 TPA Open Dumping Bakal Dipidana
- 3 Regulasi Jaminan Sosial Dirombak, Ini Aturan Baru dari Menaker
- 4 Penerbitan Surat Edaran THR Ditunda
- 5 Cegah Tawuran dan Perang Sarung, Polrestro Tangerang Kota Dirikan 23 Pos Pantau
Berita Terkini
-
IHSG Senin Pagi Dibuka Melemah 31,07 Poin
-
Perang Dagang AS-Tiongkok Memanas, Beijing Balas Berlakukan Tarif Produk Pertanian AS
-
Atasi Permukiman Kumuh Jakarta, Pemprov DKI Kaji Relokasi Warga ke Rusun
-
Medvedev Melaju ke 16 Besar BNP Paribas Open
-
Bank BRI Siapkan Uang Tunai Rp32,8 Triliun untuk Kebutuhan Lebaran